Bisnis.com, BANJARMASIN – Provinsi Kalimantan Selatan dituntut menggali sumber ekonomi alternatif supaya tidak mudah tergoncang akibat dinamika perekonomian luar daerah.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dr Sugeng mengingatkan dengan komposisi yang lebih mengandalkan komoditas pertambangan pada gerak ekonominya sekarang, ekonomi Kalsel sangat rentan tumbang oleh faktor eksternal.
"Contohnya waktu 2013 silam saat harga batu bara turun drastis di pasar global, ekonomi Kalsel yang sebelumnya berkisar diangka 7 persen malah anjlok hingga kisaran 3 persen. Kondisi seperti ini tentunya perlu diantisipasi mulai sekarang agar kejadiannya tidak terulang," ujarnya di sela-sela kegiatan Diseminasi Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) Tahun 2018, di Ruang Serba Guna Kantor Bank Indonesia Provinsi Kalsel, Jumat (3/5/2019).
Ia pun dalam kesempatan ini mengusulkan agar Provinsi Kalsel bisa mencontoh Negara Malaysia yang mampu mengembangkan kebun sawit untuk membuat berbagai produk turunan bernilai tinggi.
"Disini kan banyak kebun sawitnya, namun jangan hanya berhenti hingga ekspor minyak sawit mentah saja, tapi dorong juga industrinya agar bisa menjadi pengganti penggerak ekonomi Kalsel selain sektor pertambangan," harapnya.
Kemudian sektor lainnya yang juga tidak kalah potensial untuk dikembangkan adalah sektor pariwisata. Dengan sudah mulai dibangunnya bandara Internasional Syamsudin Noor, maka tentu kesempatan Kalsel menggiatkan roda perekonomian melalui pariwisata menjadi terbuka lebar.
"Kalsel saya lihat banyak memiliki objek wisata alam yang unik dan menarik. Tinggal dibenahi dan dipromosikan dengan serius saja agar mampu mendorong sektor pariwasata makin berkembang di Banua," katanya.
Sementara itu, Asisten 1 Bidang Pemerintahan Pemprov Kalsel Siswansyah menegaskan, Provinsi Kalsel saat ini memang sedang berjuang untuk mendorong sektor ekonomi alternatif bisa hadir untuk menggantikan sektor pertambangan yang hingga masih menjadi primadona.
Salah satu caranya adalah dengan membuat berbagai program kerja dan pembangunan infrastruktur agar sektor alternatif bisa berkembang, baik itu sektor perkebunan, pertanian, perikanan hingga sektor pariwisata.
"Namun memang kita tidak bisa sendiri, perlu peran serta semua pihak tentunya agar Kalsel bisa keluar dari sektor pertambangan sebagai penopang ekonominya," tukasnya.