Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Objek Wisata di Kaltim Kekurangan Fasilitas SPBU

Asosiasi Agen Travel Indonesia Kalimantan Timur mengimbau pemerintah selalu antisipatif pada ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang dilayani SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)di tempat wisata.
Keindahan bawah laut di Kepuluan Derawan Kalimantan Timur/Youtube
Keindahan bawah laut di Kepuluan Derawan Kalimantan Timur/Youtube

Bisnis.com, SAMARINDA – Asosiasi Agen Travel Indonesia Kalimantan Timur mengimbau pemerintah selalu antisipatif pada ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang dilayani SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)di tempat wisata.

Menurut Sekjen Asosiasi Agen Travel Indonesia (ASITA) Kalimantan Timur, Irma Diansari menyatakan ada beberapa kendala yang kerap dilalui wisatawan pada musim liburan ke destinasi wisata di Kaltim.

Salah satunya terkait ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) yang sangat sedikit dan kerap lamban dalam pendistribusian. Hal ini disebut Irma menjadi salah satu hambatan dalam mengembangkan pariwisata di Bumi Etam.

"Itu concern kami juga di Badan Promosi Pariwisata Daerah," ujar Irma saat dihubungi Bisnis, Kamis (13/6/2019).

Dia menilai kriteria utama pariwisata seharusnya memberikan kenyamanan, biaya yang relatif murah, dan keamanan. Namun sampai saat ini antisipasi terhadap BBM masih lamban. 

Alhasil kerap kali wisatawan kesulitan mencari stasiun pengisian BBM. Kalaupun ada kerap kali stok yang tersedia sangat sedikit atau habis.

"Untuk BBM tak selalu jadi masalah karena pasokannya yang agak lambat datang. Itu beberapa sudah terjadi," terang Irma.

Dia mengklaim kelangkaan BBM tak selalu terjadi. Umumnya kejadian ini memang terjadi saat peak season. Ini menandakan kurang antisipatifnya stakeholder dalam melayani wisatawan.

Irma mengimbau kepada semua stakeholder untuk mencari solusi terbaik jika ingin memajukan promosi pariwisata di Kaltim.

"Makanya harus siap dalam keadaan apapun. Justru masa peak season itu yang sebenarnya harus diantisipasi," tandasnya.

Asal tahu saja ingginya angka wisatawan menuju Kepulauan Derawan saat libur Lebaran belum berbanding lurus dengan perbaikan akses jalan dan ketersediaan bahan bakar minyak yang sangat terbatas. 

Berdasarkan pantauan Bisnis.com pada Senin (10/6/2019) lalu, sekitar pukul 12.00 WITA, para wisatawan di Kepulauan Derawan semakin sepi. Hal ini terlihat dari ruang parkir di Pelabuhan Sidayang, Tanjung Batu, yang tampak lengang. Destinasi wisata bahari di Kabupaten Berau, Kepulauan Derawan ini memang terpantau ramai wisatawan H-2 Lebaran sampai dengan H+4 Lebaran. 

Pengusaha Agen Travel dan Tour Sandy Trip di Samarinda, Sandy, menceritakan setiap tahun Kepulauan Derawan selalu menjadi pilihan para wisatawan untuk berlibur saat Lebaran maupun Natal dan liburan akhir tahun. Namun destinasi ini belum didukung dengan perbaikan akses jalan ataupun perbaikan infrastruktur. 

“Kalau dilihat sepanjang jalan tampilannya masih belum rapi dan bagus. Padahal Tanjung Batu ini jalan menuju Derawan,” ujar Sandy kepada Bisnis, beberapa hari yang lalu. 

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, jalan menuju Derawan dari Tanjung Redeb ke Tanjung Batu memakan waktu sekitar 2 jam sampai 2,5 jam dengan mobil. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper