Bisnis.com, BANJARBARU- Manager Komunikasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Wilayah (UIW) Kalsel-Teng Muhammad Yusfiansyah mengungkapkan, berdasarkan temuan system sebanyak 300.000 kWh Meter Digital (Prabayar/pulsa) perlu dilakukan penggantian.
Terkait hal tersebut PLN UIW Kalsel-Teng berkomitmen untuk melakukan penggantian kWh Meter Digital secara bertahap untuk menjamin keandalan kWh Meter agar fungsinya tetap terjaga dengan baik dalam mencatat penggunaan energi listrik, demi menghindari kesalahan yang dapat merugikan pelanggan dan PLN. kWh Meter atau Alat Pengukur dan Pembatas (APP) sendiri adalah alat milik PT PLN (Persero) yang digunakan sebagai pembatasan dan pengukur penggunaan energi listrik pelanggan.
“Berdasarkan data analisa sistem kami, terdapat 300.000 kWh Meter Prabayar yang perlu diganti karena secara sistem dapat mengalami gagal pembelian token atau pulsa listrik, maka dari itu kita lakukan penggantian segera”, ungkapnya, Rabu (03/07/2019).
Baca Juga
Yusfiansyah menghimbau kepada masyarakat, jika ada petugas dari PLN yang mendatangi rumah pelanggan untuk melakukan penggantian kWh Meter diharapkan pelanggan memberikan izin dan tidak menghambat pekerjaan petugas. Selain itu proses penggantian kWh Meter yang dilakukan oleh PLN tidak dipungut biaya alias gratis.
“Demi menghindari terjadinya tindakan penipuan, PLN sudah memberikan Surat Penugasan kepada petugas yang akan mengganti kWh Meter,” tambahnya.
Yusfiansyah menambahkan seiring berjalannya proses penggantian kWh Meter yang dilakukan oleh Petugas saat ini, PLN juga tetap menerima laporan gangguan pada kWh Meter yang muncul keterangan ‘error’ dan tidak bisa mengisi token listrik.
“Kalau ada yang melaporkan gangguan pada kWh Meternya, tetap kita layani. Namun hal tersebut bukan termasuk target kWh penggantian, melainkan kWh Meter yang memang mengalami gangguan akibat anomali energi listrik dan bisa diperbaiki melalui system,” tukasnya