Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPOM Beri Insentif Pelaku UMKM Pangan

Khusus untuk UMKM pangan yang mendaftar dikasih 50% biayanya. Itu setelah kami dampingi. Khusus untuk pangan, banyak insentif sebetulnya
Kepala BPOM RI Fenny K. Lukito melihat produk UMKM pangan pelaku usaha di Kaltara, Kamis (18/7/2019)
Kepala BPOM RI Fenny K. Lukito melihat produk UMKM pangan pelaku usaha di Kaltara, Kamis (18/7/2019)

Bisnis.com, TARAKAN - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI bakal memberikan insentif bagi pelaku usaha UMKM pangan. Hal ini ditegaskan Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito di sela-sela kegiatan 'Intervensi Keamanan Pangan Bagi UMKM Pangan' di Tarakan, Kamis (18/7/2019).

"Khusus untuk UMKM pangan yang mendaftar dikasih 50% biayanya. Itu setelah kami dampingi. Khusus untuk pangan, banyak insentif sebetulnya," jelas Fenny.

Dia menyebutkan, seperti kegiatan yang dilakukan di Tarakan dengan tema 'Intervensi Keamanan Pangan Bagi UMKM', telah mendapatkan bantuan dana dari pusat. Jadi, kata dia, pusat telah memfasilitasi UMKM pangan di Kaltara.

"Untuk membangun UMKM yang kuat dan memiliki produk yang berdaya saing," cetusnya.

Setelah mendapatkan pendampingan langsung dari BPOM, para pelaku UMKM pangan akan mendaftarkan produk makanannya ke BPOM. Dan hanya membayar 50%, karena 50% telah dibantu dengan pemberian insentif.

Tanya itu, usai mendaftarkan diri di BPOM, juga akan diberikan sertifikasi kepada pelaku UMKM pangan yang tumbuh. Sertifikasi terkait aspek pengelolaan yang baik.

"Apa lagi sekarang sudah canggih. Tidak perlu lama untuk mendaftar," urainya.

Dia berharap, UMKM terus menjadi tulang punggung yang kuat. Karena, menjadi prioritas pemerintah pusat. UMKM menjadi pergerakan ekonomi Indonesia.

"Jadi benar-benar efeknya untuk kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Tarakan Effendhi Djuprianto mendukung dengan adanya pembinaan langsung BPOM RI kepada pelaku usaha UMKM.

"Cukup bagus. Karena selama ini kebanyakan produk makanan disuplai dari negara tetangga Malaysia," urainya.

Makanya, kata dia, dengan adanya pembinaan dari BPOM. Bahkan ada juga pembinaan bagaimana melakukan pengemasan supaya baik. Sehingga membuat makanan lebih tahan lama tanpa meenggunakan pengawet.

"Karena kalau meenggunakan pengawet dapat membahayakan kesehatan," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eldwin Sangga
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper