Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aktivitas Jual Beli Emas di Banjarmasin Ramai

Bagi Anda yang memerlukan uang cash untuk memenuhi berbagai kebutuhan, agaknya perlu mempertimbangkan untuk menjual inventasi emas yang dimiliki.
Jual Beli Emas di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin/Arief Rahman
Jual Beli Emas di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin/Arief Rahman

Bisnis.com, BANJARMASIN- Bagi Anda yang memerlukan uang cash untuk memenuhi berbagai kebutuhan, agaknya perlu mempertimbangkan untuk menjual inventasi emas yang dimiliki.

Hal tersebut karena dari pantauan dipusat Perdagangan Emas terbesar di Provinsi Kalsel, yakni Pasar Sentral Antasari Banjarmasin. Harga emas perhiasan sudah tembus hingga diangka lebih dari 600 ribu rupiah pergram.

"Untuk harga emas 99 persen misalnya, saat ini kita bandrol 635 ribu rupiah pergram. Padahal seminggu lalu masih dijual sebesar 625 ribu rupiah pergram," ungkap Owner Toko Emas Taisir H Gurdan, Kamis (01/08/2019).

Sedangkan untuk emas batangan kini dibandrol 630 ribu rupiah pergram, naik dari sebelumnya yang hanya mencapai 620 ribu rupiah pergram.

Lalu untuk emas dengan kadar 70 persen dari sebelumnya dibandrol 470 ribu rupiah pergram, kini menjadi 475 ribu rupiah pergram. Sementara untuk emas kadar 42 persen kini dijual 275 ribu rupiah pergram, dari sebelumnya hanya 270 ribu rupiah pergram.

"Memang cukup tinggi harga emas sekarang, karena sudah dijual diatas 600 ribu rupiah pergram. Namun ini masih terbilang rendah, karena sebulan lalu pernah tembus hingga 650 ribu rupiah pergram," tambahnya.

Sementara itu, Owner Toko Emas Hidayat H Hakim juga mengakui harga emas dipasaran kini sudah cukup tinggi. Bahkan akibat naiknya harga emas banyak masyarakat yang datang ke tempatnya untuk menjual ketimbang membeli.

Apalagi sekarang ini bertepatan dengan momen tahun ajaran baru, sehingga banyak masyarakat yang menjual investasi emas yang dimilikinya untuk membayar beragam keperluan anak sekolah.

"Kalau dipersentasikan masyarakat yang datang untuk menjual emas mencapai 60 persen dan hanya 40 persen sisanya yang membeli," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arief Rahman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper