Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Kalbar Panggil 94 Perusahaan Terindikasi Bakar Hutan & Lahan

Pertemuan dihadiri sejumlah bupati/wakil bupati dari beberapa daerah yang terdapat titik panas didampingi sejumlah kepala dinas dan BPBD dari daerahnya masing-masing.
Seorang pengendara motor melintasi perumahan Residence Borneo Khatulistiwa yang diselimuti kabut asap di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu (18/8)./ANTARA FOTO-Jessica Helena Wuysang
Seorang pengendara motor melintasi perumahan Residence Borneo Khatulistiwa yang diselimuti kabut asap di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sabtu (18/8)./ANTARA FOTO-Jessica Helena Wuysang

Bisnis.com, PONTIANAK — Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji bersama Dirjen Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar rapat kordinasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan dengan memanggil 94 perusahaan di Kalbar yang terindikasi membakar lahan di kawasan konsesi mereka.

Pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah bupati/wakil bupati dari beberapa daerah yang terdapat hotspot (titik panas) didampingi sejumlah kepala dinas dan BPBD dari daerahnya masing-masing.

"Ke-94 perusahaan ini terdiri atas 56 perkebunan, 38 hutan tanam industri. Mereka kami panggil karena di sekitar kawasan konsesi yang mereka kelola terdapat titik api," kata Sutarmidji dikutip Antara, Senin (12/8/2019).

Pertemuan tersebut dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari maraknya pembakaran lahan yang terjadi di sejumlah wilayah di Kalbar.

Sebelumnya Gubernur Kalbar Sutarmidji menyatakan bahwa dirinya akan memanggil perusahaan yang terindikasi melakukan pembakaran lahan.

Sutarmidji akan memanggil sejumlah perusahaan yang terindikasi membakar lahan berdasarkan pantauan titik panas dari satelit Lapan beberapa waktu lalu. Awalnya, ada 10 perusahaan yang akan dipanggil, tetapi Sutarmidji menyatakan bahwa kemungkinan jumlahnya akan bertambah sehingga pada hari ini dilakukan pemanggilan terhadap sejumlah perusahaan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Zufrizal
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper