Bisnis.com, BALIKPAPAN—Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah mempersiapkan trase rute lanjutan proyek jalan tol Balikpapan—Samarinda, yakni Samarinda—Bontang yang berpotensi untuk mulai ditenderkan pada tahun depan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan trase tersebut sudah disiapkan tetapi sejauh ini belum ada investor yang menawarkan diri sebagai pemrakarsa.
Dengan demikian, pihaknya akan meninjau terlebih dahulu terhadap rencana strategis Direktorat Jendral Bina Marga pada tahun depan.
Baca Juga
Apabila dinilai layak, lanjut Danang maka akan masuk dalam program BPJT untuk ditenderkan secara langsung tanpa perlu adanya pemrakarsa.
Pemrakarsa merujuk pada badan usaha yang mengusulkan pembangunan ruas tol baru. Badan usaha tersebut akan memperoleh keuntungan apabila pemerintah menyetujui pelelangannya.
Keuntungan tersebut antara lain mendapatkan hak untuk menawar kembali (right to match) dalam masa pelelangan, atau hak mendapatkan bonus seperti 10% diskon nilai proyek dari penawar terendah, ataupun pembelian atas hak prakarsa.
“Kalau diarahkan ke ibu kota negara kami siapkan Kami BPJT siapkan. Kompetisi tanpa prakarsa. Paling tidak kami lihat tahun depan kalau untuk mulai tender kompetisi tanpa pemrakarsa,” jelasnya Kamis (12/9/2019).
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XII Kaltim – Kaltara Refly Ruddy Tangkere mengatakan untuk memulai pelelangan pemerintah harus mempertimbangkan hasil feasibility study atau studi kelayakan terlebih dahulu.
“Belum bisa dipastikan bagaimana nanti lihat hasil fs dan baru terlihat nilai investasinya ,”
Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk. Desi Arryani mengatakan saat ini pihaknya belum mengajukan diri sebagai pemrakarsa. Pihaknya juga belum menerima informasi lebih jauh dari BPJT soal rute lanjutan tol tersebut. Namun, sejauh ini memang yang paling memungkinkan adalah ditenderkan
“Kalau bicara tertarik atau tidaknya ya pasti tertarik. Bisnis kita kan memang jalan tol,peluang baru selalu kami cari,”jelasnya.
Adapun ruas Jalan Tol Samarinda—Bontang menjadi salah satu pipeline proyek Kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) di Kalimantan Timur selain Jembatan Tol Balikpapan—Penajam Paser Utara.
Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, saat ini ada pihak investor telah melakukan kunjungan balasan kepada Kepala Dinas Pelayanan Modal Terpadu Satu Pintu Provinsi Kaltim pada 30 Juli 2019 melalui perwakilan Indonesia.
Pihak investor telah menyampaikan surat No. CSCEC-DIV1-BD-2019-VIII-02A tanggal 2 Agustus 2019 yang ditujukan kepada Gubernur Kalimantan Timur terkait pernyataan minat terhadap proyek tol Samarinda-Bontang dan ingin melakukan audiensi untuk rencana lebih lanjut.
Saat ini masih menunggu jadwal pertemuan antara Gubernur Kaltim dengan Direktur Business Development China Construction Fourth Engineering Divison. Ltd
Sementara itu, sebelumnya, Kepala DPUPRTR Kaltim Taufik Fauzi menambahkan jika proyek itu sudah masuk dalam usulan pihaknya. Bahkan pra desain terkait itu sudah di sampaikan pihaknya ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
Taufik menjelaskan jika panjang Jalan Tol Samarinda-Bontang hampir sama dengan Jalan Tol Balsam berkisar antara 95-99 kilometer (Km). Nanti akan ada proses pembebasan lahan lagi seperti halnya Jalan Tol Balsam. Selain itu, terdapat hutan lindung sekitar 17 Km yang juga harus dialih fungsikan.
“Kami berharap, (Jalan Tol Samarinda-Bontang) itu menjadi program strategis nasional. Anggarannya kurang lebih Rp 11 triliun untuk pembangunan fisik jalan tolnya. Untuk pembebasan lahannya sekitar Rp 300-400 miliar,”ujarnya.