Bisnis.com, BALIKPAPAN — Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan tengah mengembangkan aplikasi untuk melakukan sensus penduduk secara digital supaya bisa dimulai pelaksanaannya pada tahun depan.
Kepala BPS Kota Balikpapan Achmad Zaini mengatakan memperkirakan pada tahap awal ini, sebesar 25 persen sensus dilakukan melalui aplikasi. Menurutnya, survei online memang bukan yang pertama kali dilakukan lembaga ini.
Pihaknya telah menerapkan digitalisasi ini pada survei penilaian integritas yang dilaksanakan di tingkat Organisasi Perangkat Daerah. Selain itu, saat survei, pihaknya memberi pertanyaan kemudian jawaban diisi langsung di form yang tersedia dalam aplikasi selanjutnya dikirim ke server.
Namun, Kebijakan survei berbasis online menjadikan sensus penduduk pada 2020 akan menjadi berbeda dengan sensus yang dilaksanakan selama periode 1960-2010.
Saat ini uji coba telah dilakukan secara serentak dengan kota-kota besar lainnya. Untuk wilayah Kota Balikpapan telah didukung jaringan internet yang mumpuni dan tingkat pengguna smartphone yang cukup luas.
Sementara itu, untuk kawasan terpencil tetap dijangkau menggunakan sensus manual.
Baca Juga
Berdasarkan data BPS, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Balikpapan pada 2018 yang mencapai 79,81 dibandingkan dengan 79,01 pada 2017. Pertumbuhan pada 2018 merupakan yang tercepat di Kaltim kendati berdasarkan rangking, tingkat IPM Balikpapan urutan ketiga setelah Bontang dan Samarinda.
IPM dirancang untuk mengukur kualitas hidup manusia dengan mengacu aspek kesehatan, pendidikan dan pengeluaran per kapita per tahun. IPM juga merupakan indikator keberhasilan program pembangunan yang telah dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
Namun untuk mengakomodir masyarakat yang tidak menggunakan smartphone, metode sensus penduduk tahun 2020 juga akan dikombinasikan dengan manual. Petugas tetap akan mendatangi rumah-rumah warga secara langsung.