Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah meyakini pemindahan ibu kota di luar pulau Jawa bakal memperkecil kesenjangan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan mengubah orientasi investor.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan dalam kurun waktu 35 tahun pencapaian PDB selalu dipimpin oleh kota kota besar di Kawasan Barat Indonesia (KBI), seperti Medan, Palembang, Bandung dan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Alasan pemindahan ibu kota adalah kontribusi PDRB pulau Jawa dan Sumatra tidak pernah di bawah 80 persen dari PDB Indonesia. Data tersebut selama 35 tahun tidak berubah," paparnya dalam presentasi Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur sebagai Ibu kota baru.
Bambang mengungkapkan bahwa saat ini adalah mementum yang tepat untuk memulai pusat pertumbuhan di luar pulau Jawa dengan konsep perencanaan berbasis kawasan.
"Dalam jangka pendek pemindahan ibu kota negara akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja pertumbuhan Kaltim diproyeksikan senilai 7,5 persen," ungkapnya, Rabu (2/10/2019).
Selanjutnya, untuk kesempatan kerja diproyeksikan setiap investasi infrastruktur senilai Rp1 triliun akan menciptakan 14.000 tenaga kerja.
Baca Juga
"Peningkatan kesempatan kerja di Kaltim akibat dampak pembangunan ibu kota baru mencapai 10,5 persen atau 1,0 persen secara nasional. Mohon Gubernur dan Wali kota di Kaltim mengawal para talenta untuk berkontribusi dalam proses pembangunan yang notabene warga Kaltim," tutupnya.