Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemindahan Ibu Kota Mengurangi Kesenjangan PDRB di Indonesia

Pemerintah meyakini pemindahan ibu kota di luar pulau Jawa bakal memperkecil kesenjangan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja pansus pemindahan Ibu Kota Negara di ruang rapat Komisi II DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Rapat tersebut membahas rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur./Antara-Nova Wahyudi
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro (kanan) bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja pansus pemindahan Ibu Kota Negara di ruang rapat Komisi II DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019). Rapat tersebut membahas rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah meyakini pemindahan ibu kota di luar pulau Jawa bakal memperkecil kesenjangan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan mengubah orientasi investor.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan dalam kurun waktu 35 tahun pencapaian PDB selalu dipimpin oleh kota kota besar di Kawasan Barat Indonesia (KBI), seperti Medan, Palembang, Bandung dan DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Alasan pemindahan ibu kota adalah kontribusi PDRB pulau Jawa dan Sumatra tidak pernah di bawah 80 persen dari PDB Indonesia. Data tersebut selama 35 tahun tidak berubah," paparnya dalam presentasi Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur sebagai Ibu kota baru.

Bambang mengungkapkan bahwa saat ini adalah mementum yang tepat untuk memulai pusat pertumbuhan di luar pulau Jawa dengan konsep perencanaan berbasis kawasan.

"Dalam jangka pendek pemindahan ibu kota negara akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja pertumbuhan Kaltim diproyeksikan senilai 7,5 persen," ungkapnya, Rabu (2/10/2019).

Selanjutnya, untuk kesempatan kerja diproyeksikan setiap investasi infrastruktur senilai Rp1 triliun akan menciptakan 14.000 tenaga kerja.

"Peningkatan kesempatan kerja di Kaltim akibat dampak pembangunan ibu kota baru mencapai 10,5 persen atau 1,0 persen secara nasional. Mohon Gubernur dan Wali kota di Kaltim mengawal para talenta untuk berkontribusi dalam proses pembangunan yang notabene warga Kaltim," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sophia Andayani
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper