Bisnis.com, PALANGKA RAYA—Perayaan HUT Ke-58 PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah (Bank Kalteng) semakin bermakna mengingat sejumlah kinerja yang positif dan penghargaan yang berhasil diraih sepanjang 2019.
Direktur Utama Bank Kalteng Yayah Diasmono mengatakan dalam tempo delapan bulan sejak dilantik, manajemen Bank Kalteng telah mampu menghimpun laba bersih senilai Rp226,98 miliar yang 80% nya dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham. Capaian tersebut sesuai dengan Laporan Keuangan Tahun Buku 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanubrata, Sutanto, Fahmi, Bambang & Rekan di Jakarta.
“Aset produktif meningkat 26,48% seiring pertumbuhan dana pihak ketiga [DPK] sebesar 31% dibandingkan dengan periode 2017,” ujarnya dalam rilis kepada Bisnis, Senin (28/10).
Bank Kalteng juga mendapatkan pengakuan penghargaan dari Infobank sebagai BPD Terbaik Peringkat 1 pada kategori Buku 2 dengan skor 93,62%. Selain itu, Bank Kalteng juga masuk ke dalam Top 50 Bank Ranks 2018 dari hasil kompilasi kinerja yang dilakukan oleh Harian Bisnis Indonesia sepanjang 2018. Dalam Top 50 Ranks 2018 tersebut, Bank Kalteng menempati peringkat 28.
Dengan tetap memegang teguh prinsip sebagai mitra tepercaya meraih sukses yang dibuktikan dengan konsistensi memberikan pelayanan dan menjaga kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, Bank Kalteng mendapat penghargaan dari Bank Terbaik Indonesia versi Majalah Investor. Penghargaan tersebut diterima Direktur Bank Kalteng Yayah Diasmono pada Jumat (28/6/2019).
Bank Kalteng kemudian menyabet penghargaan Bisnis Indonesia Award 2019 dengan kategori bank pembangunan daerah terbaik. Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Bank Kalteng merupakan salah satu BPD yang mampu menjaga kinerja positif sepanjang 3 tahun terakhir.
Laba bersih perseroan tercatat sebesar Rp226,98 miliar atau naik 9,11% secara tahunan pada 2018, melanjutkan capaian positif pada 2016 dan 2017 dengan masing-masingnya tercatat sebesar Rp190,24 miliar dan Rp208,02 miliar.
Di samping itu aset perseroan juga tercatat meningkat menjadi Rp7,87 triliun atau naik sebesar 26,48 triliun pada 2018. Tahun sebelumnya, aset Bank Kalteng tercatat sebesar Rp6,22 triliun atau naik 6,29%. Kenaikan tersebut didorong oleh laju positif himpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan yang tumbuh 31,06% menjadi sebesar Rp6,10 triliun pada 2018.
Sementara, perseroan juga mampu menjaga pertumbuhan penyaluran kredit dua digit selama 3 tahun berturut-turut dari hingga 2018, masing-masingnya tercatat sebesar Rp4,07 triliun, Rp4,50 triliun, Rp5,20 triliun dengan pertumbuhan 11,95%, 10,56%, dan 16,6%.
Bank Kalteng juga mendapatkan penghargaan dari The Asian Post dalam anugerah kepala daerah dan BUMD terbaik 2019. Kriteria penilaian badan usaha milik daerah (BUMD) yakni BPD milik pemda terbaik, berdasarkan indikator permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi. Sebanyak 14 BPD meraih predikat “the best” yang terbagi dalam lima kelompok berdasarkan aset. Pada kelompok aset Rp5 triliun sampai dengan di bawah Rp10 triliun, Bank Kalteng alias BKT mendapatkan peringkat pertama disusul Bank Sultra, Bank Bengkulu, Bank Maluku Malut, dan Bank Sulteng.
“BPD Kalteng BUMD Terbaik untuk BUKU 2,” katanya.
Yayah menambahkan pencapaian tersebut adalah hasil dari penerjemahan visi Gubernur Kalimantan Tengah, yaitu Kalteng BERKAH. Adapun, rencana perubahan besar sesuai amanah gubernur adalah pelaksanaan Digital Banking melalui pergantian core banking system demi semakin baiknya pelayanan kepada nasabah.
Nantinya, digital transformation mendorong perubahan besar pada Bank Kalteng dalam banyak aspek, seperti budaya kerja/corporate culture, pengembangan produk dan layanan, marketing, teknologi informasi, optimalisasi bisnis dengan pemerintah daerah dan swasta, kolaborasi dengan market player serta edukasi bagi generasi muda sebagai calon pelaku ekonomi Kalteng.
Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran berpesan agar pengelolaan PT Bank Kalteng tetap dilakukan secara profesional. Dengan prestasi yang semakin baik, dapat mewujudkan harapan masyarakat yang menginginkan bank ini menjadi bank kebanggaan masyarakat Kalteng.
“Bank ayun oloh itah atau bank tuan rumah di daerah sendiri, yang berperan dalam mendukung pembangunan daerah menuju Kalteng BERKAH,” tegas gubernur.