Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaltim Patok Target Lahirkan 1.000 Pengusaha Baru per Tahun

Pemerintah provinsi Kalimantan Timur menargetkan dapat melahirkan 1.000 wirausahawan baru per tahunnya.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah provinsi Kalimantan Timur menargetkan dapat melahirkan 1.000 wirausahawan baru per tahunnya.

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Balikpapan, Doortje Marpaung, mengatakan, program itu berasal dari pemprov yang selanjutnya diturunkan kepada tiap kabupaten/kota sebanyak 100 pengusaha UMKM dalam 1 tahun.

Saat ini, ujar dia, wirausaha baru yang muncul didominasi sektor kuliner, kerajinan dan perdagangan.

“Namun, dari hasil evaluasi kami munhkin dari 100 wirausaha yang mampu survive 70 persen. Karena kami mendata itu melalui izin yang dimiliki melalui kelurahan. Kita evaluasi dari situ,"ungkapnya Rabu (30/10/2019).

Untuk merealisasikannya tentu tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah dan memerlukan dukungan dari pihak swasta.

Hal itu dapat didorong melalui kemudahan layanan berbasis digital. Dia menjelaskan, sejak platform digital hadir cukup banyak membantu mengembagkan usaha sektor UMKM.

“Angka pastinya saya belum melakukan penelitian. Namun, dari data yang masuk pertumbuhan dalam belakangan ini cukup pesat,” imbuhnya.

Doortje menyebutkan, untuk kota minyak sendiri masih ada sekitar 350 pengusaha yang pihaknya selalu lakukan pengawasan secara rutin terkait pengembangannya.

Menurutnya kolaborasi dengan swasta dan layanan digital menjadi diperlukan karena tak bisa hanya mengandalkan dana ABPD. Peran swasta dapat dilakukan melalui pelatihan.

Dia menekankan terjalinnya komunikasi dua arah dapat membuat masyarakat termotivasi untuk merealisasikan target pemerintah.

Sementara itu, Mulawarman Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia mengatakan pelatihan UMKM untuk mitra Gojek di Balikpapa saat ini hanya baru sekali diadakan.

Pihaknya berharap pelatihan ini dapat berkelanjutan. Pasalnya sebagai perusahaan teknologi yang mempertemukan antara permintaan dengan suplai yang ada.

"Kita juga fokus ke pemberdayaan sektor informal, dimana mereka tidak mendapatkan pendidikan yang proper (sesuai) wirahusaha," katanya.

Saat ini, Gojek membuka layanan kepada UMKM dengan aplikasi GOBIS yang tidak dikenakan biaya.

Aplikasi GOBIS ini menghubungkan dengan aplikasi GO Food yang bisa mengatur menu sendiri, mereka bisa menghendel sesuai kemampuan UMKM.

"Dari situ tidak ada alasan lagi, mau usaha tapi tidak ada modal, sekarang sudah eranya digital. Semua bisa berwirausaha," tekannya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper