Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Pemerintah mempercepat pengkajian ulang Detail Engineering Design (DED) akses jalan bagi proyek Jembatan Pulau Balang supaya bisa menekan anggaran pembangunan.
Kepala Bidang Pengembangan Infrastruktur dan Perekonomian Perkotaan Bappeda Balikpapan Arfiansyah mengatakan DED dikaji agar bisa mengambil jalan lebih ke dalam supaya tidak perlu banyak membangun jembatan yang melalui sungai kecil.
Pasalnya dari 14 kilometer jalan pendekat, terdapat tujuh jembatan kecil yang melalui sungai kecil. Pembangunan jembatan justru bisa menelan anggaran yang lebih besar dibandingkan dengan hanya membangun jalan akses.
“Informasinya sih sudah mau selesai tinggal ekspos, targetnya tidak tujuh jembatan, hanya ada tiga jembatan. Tiga jembatan kecil itu pun masuk dalam kategori jembatan sederhana, tetapi pendek yang akan dibangun,"imbuhnya.
Setelah DED tersebut selesai, maka Gubernur Kaltim akan menindaklanjuti dengan penetapan lokasi (Penlok).
Untuk lahan yang terdampak, saat ini pemkot juga sedang melakukan proses hibah dengan sejumlah perusahaan. Hal itu telah dilakukan semenjak mengurus izin prinsip. Tercatat ada tujuh perusahaan yang akan dilintasi trase.
Baca Juga
“Pemkot sudah sounding ke perusahaan swasta untuk menghibahkan tahannya, dan tidak ada ganti rugi. Perusahaan yang ada pun kooperatif . Karena hal tersebut sudah ada aturannya yang diganti itu bukan tanah perusahaan, melainkan lahan milik masyarakat,” ungkapnya.
Apalagi, akses itu nantinya juga akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
“Harapannya memang dengan percepatan jalan tembus, dan adanya ibu kota baru, otomatis jembatan Pulau Balang dan akses akan terbangun segera," imbuhnya.
Dia menyebutkan bahwa targetnya pada pertengahan 2020 sudah selesai dibangun karena progresnya sudah mencapai 60% secara paralel dengan akses masuk..
"Pasti akses jalan akan lebih dulu jadi, sebelum jembatannya,"tekannta.
Saat ini, untuk jalan masuk dari sisi Kota Balikpapan terdapat sekitar 14 kilometer, ada 9 km badan jalan sudah terbuka.