Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Berlakunya tarif bagasi pesawat menggerus jumlah penumpang dan bagasi pesawat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan.
Communication and Legal Section Head PT AP 1 Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Andanina mengatakan selain penurunan jumlah penumpang, bagasi berbayar juga menjadi faktor penurunan tersebut. Hal itu, lanjut dia, juga membuat masyarakat memilih membawa sendiri barangnya atau mengurangi jumlah bawaan mereka.
“Bagasi berbayar ini berlaku pada maskapai Lion dan Wings Air. Dua maskapai ini memiliki rute dan jadwal paling banyak. Mereka mungkin bawa barang yang perlu saja,” jelasnya Rabu (6/11/2019).
Penurunan jumlah bagasi paling besar berasal dari penerbangan domestik.
Data PT Angkasa Pura 1 SAMS Sepinggan menyebutkan bahwa penurunan bagasi mencapai 58,24% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Tahun lalu, jumlah bagasi pesawat mencapai 45,9 juta kilogram. Tahun ini merosot di angka 21,4 juta kg.
Sementara untuk penerbangan internasional, turun 13%. Sebagai imbas dari penurunan harga tiket pesawat.
Namun penurunan harga tiket pesawat nyatanya belum berdampak kepada pertumbuhan penumpang.
“Tim kami dilapangan melakukan pemantauan. Sejak harga tiket pesawat kelas bawah ini turun. Belum ada pergerakan signifikan. Jumlah atau load factor Citilink atau Lion Air masih sama saja,”tekannya.
Tercatat, jumlah penumpang pesawat sampai bulan lalu turun hingga 30,31 persen menjadi 3.98 juta jiwa bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,72 juta jiwa.
Lebih rinci, untuk penumpang domestik tahun lalu mencapai 5,67 juta jiwa, sedangkan tahun ini 3,94 juta jiwa atau 30%. Selain itu, penumpang internasional juga turun. Tahun lalu di periode sama 47.178, tahun ini hanya 43.673 atau 7%.