Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) meyakini Toko Indonesia di Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan yang berbatasan dengan negara Malaysia sudah bisa beroperasional pada 2020.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie mengatakan menurut data Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DUPR-Perkim) Kaltara sudah memasuki pembangunan tahap akhir.
"Akhir tahun 2019 ini ditargetkan selesai 100 persen, sehingga sudah bisa beroperasional pada awal 2020 supaya masyarakat merasakan perbedaan harga kebutuhan pokok yang lebih terjangkau," kata Irianto dari siaran per Pemprov dikutip Bisnis, Jumat (8/11/2019).
Selama ini karena ketergantungan dengan barang Malaysia harga barang bisa mencapai rata-rata tiga kali lipat dari harga normal di pasar kota di Kaltara misalnya Nunukan, Tarakan atau Tanjung Selor.
Kabid Cipta Karya DPUPR-Perkim Kaltara Sudjadi mengatakan saat ini sedang dilakukan sejumlah pengerjaan tahap akhir seperti pekerjaan beton, pemasangan plafond, pengecatan, pekerjaan pintu, jendala dan dinding alumunium serta pekerjaan taman.
Adapun pembangunan Toko Indonesia tahap III yakni tahap akhir dianggarkan sebesar Rp8,4 miliar lebih.
Sementara pada tahap I senilai Rp5 miliar untuk pengerjaan struktur dan pada 2018 dikucurkan Rp4 miliar dari untuk pengerjaan pemasangan bata, alian, plaster, pemasangan keramik lain dan konstruksi atap bangunan.