Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Banyaknya investor yang hendak menanamkan modalnya ke Kalimantan Timur sebagai calon IKN belum dibarengi dengan upaya penyederhanaan perizinan usaha.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengatakan, momentum pembangunan IKN merupakan hal yang menguntungkan bagi Kaltim. Hanya saja, ungkap dia, persoalan regulasi perizinan untuk usaha masih sulit.
Kondisi tersebut tercermin dari belum banyak investor asing yang masuk, seperti yang terjadi di kawasan industri Karingau. Selain itu adapula Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy yang sampai saat ini masih belum terlihat perkembangannya.
"Nyatanya masih banyak yang mengeluh terhadap iklim investasi di Kaltim. Menarik investor asing ini tidak susah. Buka pintu perizinan, seperti Vietnam. Saat ini perusahaan kelas dunia sudah banyak yang masuk. Bahkan, pabrik Samsung menaruh investasi di sana. Kenapa, karena bagi investor asing menanamkan modal disana sangat mudah," jelasnya Rabu (20/11/2019).
Dia menjelaskan, pemprov harus mulai meringankan dan membantu pengurusan perizinan. Selain itu juga dalam hal pungutan pajak dan hal lain yang membangun.
Senada, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur Tutuk Cahyono mengemukakan dampak positif IKN salah satunya akan meningkatkan pembangunan infrastruktur di Kaltim.
Hal ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan daya saing Kaltim sebagai tempat investasi yang berkualitas untuk mendiversifikasi dan menghilirisasikan produk unggulan Kaltim yang bernilai tambah tinggi.
"Hal ini pada gilirannya harus mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor dari Kaltim," tekannya.
Di samping ekspor barang, Kaltim berpotensi besar meningkatkan ekspor jasa, terutama jasa pariwisata berbasis alam dan budaya.
Tutuk berpendapat IKN adalah momentum mendorong pariwisata yang selama ini sering mengalami hambatan terkait infrastruktur.
Gubernur Kaltim Isran Noor, menjelaskan penunjukan Kaltim sebagai IKN, menjadi salah satu poin pemting untuk mempromosikan wilayah.
Isran yang baru saja menjadi pembicara di acara World Bank di Singapura meyakini dampak besar yang akan terjadi terhadap pembangunan Kalimantan Timur pasca penetapan ini.
Berdasarkan hasil analisis berbagai pihak, penunjukan Kaltim sebagai ibu kota negara diyakini membawa dampak positif bagi pembangunan ekonomi daerah.
"Pertumbuhan ekonomi Kaltim diprediksi meningkat, terutama didorong oleh investasi dan konsumsi,” jelasnya.
Pada analisis awalnya, setiap tambahan investasi sebesar 1% akan meningkatkan pembangunan ekonomi Kaltim sebesar 0,15%.
Selanjutnya, dalam jangka menengah dan panjang, pembangunan ekonomi Kaltim akan menjadi stabil dengan dukungan dari sektor konstruksi, jasa, dan manufaktur.
Hal penting lainnya, struktur ekonomi Kalimantan Timur akan menjadi lebih seimbang dengan percepatan dari industri pengolahan dan jasa untuk mendukung kebutuhan ibu kota negara.
Kaltim juga telah menyiapkan delapan kawasan strategis provinsi untuk menopang rencana itu.
Keuntungan lain bagi Kaltim dari rencana relokasi ibu kota ini adalah peningkatan kesempatan kerja, di mana Pemprov Kaltim akan mendorong dan memfasilitasi masyarakat Kaltim untuk memanfaatkan peluang-peluang ini.
“Saya juga yakin angka kemiskinan akan berkurang menyusul bertambahnya perhatian terhadap pendanaan untuk pengentasan kemiskinan,” imbuhnya.
Selain itu, Malaysia juga menyatakan ingin melihat peluang kerjasama di bidang investasi, perdagangan, pendidikan, industri dan pariwisata.
Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Tuan Yang Terutama Datuk Zainal Abidin Bakar mengatakan segera mengirimkan salah satu delegasi untuk menindaklanjuti lebih jauh, termasuk kajian potensi investasi dan kerjasama antar kedua belah pihak.
"Kami ingin melihat tapak ibu kota negara baru Indonesia di Kaltim. Kalau diizinkan," ungkap r awal pekan ini.
Ia mengakui negri Jiran melihat perkembangan ekonomi yang pesat di Kaltim, terlebih jika IKN benar terwujud.