Bisnis.com, BALIKPAPAN – Salah satu inovasi dari pembangunan TPA Sampah Manggar di Balikpapan adalah pemanfaatan gas methana dari sampah sebagai sumber listrik untuk penerangan yang juga menjadi bahan bakar alternatif kompor gas bagi 20 hingga 160 KK di sekitar lokasi.
Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H Sumadilaga mengatakan pengolahan TPA sampah Manggar menuju proses sanitary landfill dan telah memanfaatkan gas metana dari sampah dan air lindi menjadi sumber api kompor gas.
"Saat ini sudah disalurkan kepada 20 kepala keluarga di sekitar lokasi untuk menjadi bahan bakar alternatif. Selanjutnya kita targetkan 160 kepala keluarga," terangnya, Rabu (18/12/2019).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, TPA Sampah Manggar akan melayani pemrosesan 100% sampah yang dihasikan Kota Balikpapan dengan jumlah penduduk 636.012 jiwa. Umur pelayanan TPA Sampah Manggar selama 7 tahun dengan kapasitas layanan 420 ton/hari dan tumpukan sampah setinggi 15 m.
Pembangunan TPA Sampah Manggar seluas 9,1 Ha dimulai pada April 2017 hingga Januari 2019 dengan biaya Rp160 miliar, meliputi pembangunan 3 unit sel landfill, unit pengolahan Air Lindi, dan pagar pembatas lahan. Selain itu, dibangun juga jalan operasional, jembatan timbang, hanggar alat berat, pos jaga, gazebo, dan normalisasi saluran air.
Adapun metode pemrosesan yang digunakan adalah sistem sanitary landfill di mana hingga ketinggian tertentu sampah akan ditimbun tanah, sedangkan air lindi yang dihasilkan juga diproses secara fisik, kimia dan biologis sehingga ramah lingkungan dan tidak mencemari air tanah.
Baca Juga
Selanjutnya, pemerintah kota Balikpapan menerima alat berat, yaitu 1 unit bulldozer, 2 unit excavator standard, 1 unit excavator long arm, dan 1 unit dump truck diberikan sebagai insentif kepada Kota Balikpapan atas keberhasilannya menjadi salah satu kota dengan pengelolaan sanitasi yang terbaik yang diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan persampahan yang lebih baik di tanah air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel