Bisnis.com, BALIKPAPAN - PT Angkasa Pura I, Operator Bandara Sultan Muhammad Aji Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan akan meraup sumber pendapatan baru di luar bisnis aero melalui anak usahanya di sektor properti.
General Manager Bandara SAMS Sepinggan Farid Indra Nugraha mengatakan turunnya jumlah penumpang harus diakali dengan pendapatan lain bisnis non penumpang.
Di sektor properti, pihaknya telah mengakuisisi hotel Hakaya yang diharapkan pada Januari 2020 sudah dilakukan renovasi. Dengan demikian porsi pendapatan berulang akan bertambah.
“Non Aero, tahun depan kami akan menjalankan bisnis hotel. Hotel Hakaya kami ambil alih, anak perusahaan kami nanti yang akan mengelolanya,” jelasnya Jumat (20/12/2019).
Selain itu, dari sisi bisnis, ada potensi hanggar yang akan dikerjasamakan dengan sriwijaya air.
“Kami juga telah memiliki rencana di kuartal III/IV tahun depan dengan para tenan akan menyiapkan master konsensi untuk menata peritel menjadi lebih baik. Supaya penurunan ritel tak terlalu dalam,” jelasnya.
Sementara untuk bisnis aero, pihaknya pun saat ini mengkaji rencana bisnis dari Royal Brunei yang rencananya melayani rute dari Balikpapan ke Jeddah.
Namun operasionalnya masih terkendala oleh komunikasi antara pemerintah pusat dengan pihak maskapai. Dia mengharapkan pemerintah dapat memahami dan mendukung rencana tersebut.
Pihaknya akan melayani rute Malaysia pada Februari tahun depan melalui Malaysia Airlines dengan frekuensi penerbangan seminggu 3 kali.
Penutupan sementara bandara APT Pranoto di Samarinda hingga pertengahan Desember tahun ini membuat trafik penerbangan di bandara SAMS Sepinggan mengalami kenaikan penumpang sebanyak 2.500 per harinya. Trafiknya pun bisa menyentuh 7.000 penumpang hingga 7.500 penumpang per hari.
PT Angkasa Pura I Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan mencatat tahun ini mengalami penurunan penumpang hingga 20,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Terbaginya penumpang dengan Bandara Samarinda jadi sebab utama.
General Manager PT Angkasa Pura I Balikpapan Farid Indra Nugraha mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa membendung jumlah penumpang yang terkoreksi dibanding tahun lalu. Berbagai upaya lakukan namun tetap saja masih belum bisa mendongkrak jumlah penumpang sepanjang 2019 ini.
Adapun, momentum akhir tahun ini dinilai belum optimal mendongkrak jumlah penumpang.