Bisnis.com, PENAJAM PASER UTARA - Pemerintah telah mengumumkan ibu kota negara baru akan dipindah ke sebagian Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Proses pemindahan sedang dibahas.
Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas'ud mengatakan bahwa beberapa waktu lalu bertemu dengan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin. Ada beberapa hal yang dibahas, salah satunya mengenai ibu kota negara baru (IKNB)
"Ketemuan di tempat Wakil Presiden bukan agenda resmi. Pertemuan silaturahmi sebagai anak santri. Beliau berpesan bagaimana stunting [gagal pertumbuhan dan otak] di PPU bisa ditekan," katanya saat ditemui, Selasa malam (18/2/2020).
Gafur menjelaskan bahwa Ma'ruf berpesan agar pemerintah daerah selalu menjaga situasi politik dan ekonomi di PPU. Jelang perpindahan wilayahnya harus aman.
Pertemuan tersebut juga dimanfaatkannya untuk meminta izin agar seluruh wilayah PPU dijadikan IKNB. Sebelum bertemu Ma'ruf, dia juga sudah membicarakan ini kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil.
Berdasarkan data yang dia dapat, hampir semua daerah bakal jadi pusat pemerintahan yang baru. Oleh karena itu lebih baik seluruh PPU jadi IKNB. Ma'ruf diakuinya memberi respon positif.
"Menurut hemat kami sebaga pemerintah daerah, untuk mewujudkan pembangunan ini dan tidak lagi ribet masalah tapal batas dan lainnya, mending PPU jadi ibu kota negara saja semuanya. Karena kan waktunya hanya 3 tahun untuk wujudkan perpindahan ini. Maka untuk menyimpelkan dan tidak lagi banyak hambatan, kita usulkan saja semua," jelas Gafur.