Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Corona, Ekonomi Balikpapan Butuh Pemulihan Bertahap

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan bahwa corona sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di wilayahnya. Oleh karena itu, pemulihan secara bertahap dirasa penting.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan perkembangan terbaru positif Corona di wilayahnya, Jumat (20/3/2020)/ Jaffry Prabu P.-Bisnis
Walikota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan perkembangan terbaru positif Corona di wilayahnya, Jumat (20/3/2020)/ Jaffry Prabu P.-Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Musyawarah Perencanaan Pembangunan atau Musrembang 2020 dimanfaatkan pemerintah Balikpapan untuk menyampaikan aspirasi, utamanya penyelesaian saat pandemi Covid-19 atau virus corona berakhir.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan bahwa corona sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi di wilayahnya. Oleh karena itu, pemulihan secara bertahap dirasa penting.

“Kabupaten kota yang mengusulkan. Pada Musrenbang masih dibuka kesempatan usulan baru tentang pemulihan ekonomi. Kami juga minta ke gubernur ada program pemulihan ekonomi termasuk yang terkena PHK [pemutusan hubungan kerja] dan dirumahkan,” katanya di Kantor Wali Kota, Kamis (30/4/2020).

Rizal menjelaskan bahwa ada beberapa program pemulihan ekonomi. Di antaranya yaitu bantuan permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dana bergulir, serta penambangan balai latihan kerja (BLK).

Program tersebut akan diusulkan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kalimantan Timur. Pemerintah kabupaten dan kota mengusulkan ini karena belum masuk pada Musrenbang.

“Bappenas [Badan Perencanaan Pembangunan Nasional] dan Mendagri [Menteri Dalam Negeri] dalam RKPD [rencana kerja pemerintah daerah] pada rencana pembangunan 2020 ada pemulihan ekonomi. Karena habis dampak Covid-19 itu yang ingin dimasukkan,” jelasnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Bimo Epyanto mengatakan bahwa pertumbuhan di Kota Minyak diproyeksikan pada 2020 hanya mencapai 1,8 persen hingga 2,3 persen. Ini apabila diberlakukan pengetatan sosial selama 3 bulan.

Jika pengetatan berlangsung selama sebulan, produk domestik regional bruto (PDRB) bisa lebih baik. Kisarannya 3,8 persen hingga 4,3 persen.

Apabila pemerintah Balikpapan menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), PDRB diperkirakan 3,4 persen sampai 3,9 persen. Ini untuk status selama sebulan.

PSBB dalam rentan waktu 3 bulan bisa lebih buruk lagi. Pertumbuhan diperkirakan anjlok di 0,3 persen sampai 0,8 persen.

“Ini skenario terburuk bagaimana dampak dari PSBB. Angka itu muncul kalau tidak ada stimulus, penanganan virus Corona berkepanjangan dan belum menunjukkan perbaikan. Ditambah tidak berproduksinya kilang Pertamina,” kata Bimo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper