Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penarikan Uang Lebaran Balikpapan dan Sekitarnya, Begini Prediksinya

Realisasi tahun tahun lalu sebesar Rp1,78 triliun.
Ilustrasi./Bisnis-Abdullah Azzam
Ilustrasi./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan memperkirakan kebutuhan uang di Balikpapan, Penajam Paser Utara, dan Paser pada periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini sebesar Rp1,95 triliun. Jumlah tersebut meningkat 9,4 persen dibandingkan realisasi tahun tahun lalu sebesar Rp1,78 triliun.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bino Epyanto mengatakan bahwa nilai tersebut sedikit lebih rendah dari proyeksi awal sebesar Rp2,3 triliun sebelum adanya pandemi Covid-19 atau virus corona.

“Meningkatnya kebutuhan uang tunai tahun 2020 ini antara lain dipengaruhi oleh pembayaran tunjangan hari raya, pola peningkatan konsumsi jelang lebaran meskipun tidak sekuat sebelumnya, masih adanya budaya untuk berbagi terutama uang baru, dan kebijakan stimulus pemerintah kepada masyarakat selama periode penanganan dampak pandemi Covid-19,” katanya melalui pertemuan virtual dengan wartawan, Jumat (15/5/2020).

Bimo menjelaskan bahwa kebutuhan uang pecahan besar yang terdiri atas pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 diperkirakan sebesar Rp1,7 triliun. Ini meningkat 9,44 persen dibandingkan tahun lalu.

Sedangkan uang pecahan kecil yang terdiri atas pecahan Rp20.000 ke bawah diperkirakan sebesar Rp162 miliar. Jumlah tersebut meningkat 8,82 persen dari Ramadan tahun lalu.

Tahun ini, penukaran uang yang biasanya ada di lokasi umum akan ditiadakan. Masyarakat bisa bertransaksi melalui loket di 28 bank umum dengan melibatkan 70 kantor bank yang tersebar di seluruh Kota Balikpapan hingga 20 Mei.

Uang yang sudah terdistribusi BI Balikpapan dijamin sudah melalui protokol pencegahan penyebaran corona. Beberapa di antaranya adalah uang dikarantina selama 14 hari sebelum diedar, menyemprot disinfektan pada area perkasan, sarana dan prasarana, serta memperhatikan higienitas sumber daya manusia dan perangkat pengolahan uang.

Sementara itu, hingga 13 Mei lalu Bimo menuturkan bahwa penarikan uang yang dilakukan perbankan baru mencapai Rp487 miliar atau 25 persen dari Rp1,95 triliun yang disiapkan.

“Dengan kondisi saaat ini, kami melihat ternyata permintaaan perbankan lebih rendah. Sehingga kami perkirakan sampai berakhirnya Ramadan, sepertinya angka realisasi penarikan lebih rendah dari Rp1,95 triliun,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper