Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kota Samarinda Kembali Dikepung Banjir di Malam Takbiran

Wilayah kota Samarinda, Kalimantan Timur kembali di kepung banjir pada malam Lebaran, akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari belakangan.
Ilustrasi/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Wilayah kota Samarinda, Kalimantan Timur kembali di kepung banjir  pada malam Lebaran, akibat curah hujan tinggi dalam beberapa hari belakangan.

Sejumlah ruas jalan serta pemukiman warga di Ibu kota Provinsi Kaltim tersebut digenangi luapan air, dan kondisi terparah terjadi di kawasan Kecamatan Samarinda Utara, yang sempat melumpuhkan akses jalan menuju Bandara APT Pranoto Samarinda sejak Jumat (22/5).

Saat ini genangan meluas di sejumlah titik langganan banjir, seperti di Jalan dr Sutomo, Jalan Pangeran Antasari dan kawasan simpang Sempaja Samarinda.

"Tadi pagi genangan air hanya sebatas mata kaki, tapi saat ini ketinggian air sudah mencapai lutut orang dewasa," kata Sudarno warga Sutomo yang ditemui Sabtu (23/5/2020) malam.

Di lokasi tersebut terdapat Masjid yang sebagian halamannya juga ikut terendam banjir, namun terlihat masih ada aktifitas panitia pembagian zakat dan masyarakat yang mengumandangkan takbir.

Sejumlah warga juga mulai memindahkan barang, karena khawatir air akan masuk ke rumah warga.

"Persiapan saja, karena lebaran tahun lalu rumah kami terendam, dan banyak barang yang rusak, makanya kami siap- siap pindahkan barang," kata Marzuki warga di lokasi yang sama.

Sementara itu, Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kota Samarinda, Riza Alfian Noor memperkirakan hujan masih akan terjadi pada periode 23 hingga 25 Mei mendatang.

“Kami prediksinya musim kemarau paling cepat datang akhir Juni. Itu daerah Kaltim bagian utara. Untuk Samarinda diprediksi di akhir Juli baru kemarau. Artinya warga masih harus tetap waspada ancaman banjir,” ujar Riza.

Riza menjelaskan, masih tingginya curah hujan karena pola karakteristik pada masa transisi menimbulkan anomali cuaca. Di mana dalam periode yang relatif pendek, cuaca berubah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper