Bisnis.com, BALIKPAPAN - Pemerintah Kalimantan Timur belum akan memberlakukan tatanan normal baru atau new normal. Benua Etam masih fokus pada penanganan pandemi Covid-19 atau virus corona.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Sa’bani mengatakan bahwa 'new normal' akan melihat kondisi penyebaran pandemi di wilayahnya.
“Targetnya kalau sudah memenuhi syarat dan tidak ada pasien positif Covid-19,” katanya saat dihubungi, Senin (1/6/2020).
Berdasarkan syarat yang ditentukan Presiden Joko Widodo, daerah yang ingin menerapkan 'new normal' harus memiliki indeks penularan Corona di bawah angka satu. Adapun, Kaltim belum mencapai ketentuan itu.
Sa’bani menjelaskan bahwa tatanan baru harus mengacu evaluasi dari berbagai lini, mulai aspek kesehatan, ekonomi dan sosial masyarakat. Oleh karena itu, setiap organisasi perangkat daerah (OPD) harus mengkaji.
"Artinya, kita tidak ingin salah mengambil keputusan. Karena itu, harapan kita masyarakat tetap mengacu pada anjuran pemerintah maupun Surat Edaran Gubernur Kaltim,” jelasnya.
Baca Juga
Covid-19 dipastikan bakal menurunkan pendapatan asli daerah (PAD) Kaltim. Tahun 2019 realisasi PAD melampaui target Rp5,87 triliun, yaitu Rp6,43 triliun. Tahun ini, Kaltim merevisi PAD menjadi Rp4 triliun. Jika new normal jalan, diharapkan bisa mengerek pendapatan.
“Kami belum bisa melakukan simulasi perhitungannya karena wabah Covid-19 belum sirna dan belum tahu kapan sirnanya,” jelasnya.