Bisnis.com, BALIKPAPAN – Awal penyebaran pandemi Covid-19 atau virus Corona di Kalimantan Timur membuat ekspor cangkang sawit asal Bumi Etam terhenti. Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan kembali memacu ekspor komoditas tersebut.
Kepala Karantina Pertanian Balikpapan, Abdul Rahman mengatakan bahwa berdasarkan data terbaru, tercatat tercatat 17.600 ton cangkang sawit dengan nilai Rp30 miliar siap berlayar ke Jepang.
“Produk asal subsektor perkebunan ini dipastikan telah memenuhi persyaratan teknis negara tujuan,” katanya saat dihubungi, Selasa (9/6/2020).
Rahman menjelaskan bahwa untuk memastikan komoditas tersebut bebas dari hama, Karantina Pertanian memberi perlakuan berupa metode pengendalian hama.
Selain dalam bentuk cangkang, produk turunan sawit lain yang menjadi unggulan ekspor lainnya adalah benih, stearin normal, minyak goreng sawit, dan bungkil sawit.
Komoditas yang juga laris di pasar ekspor lainnya adalah jamur, jenitri, daun kelor dan rempah dalam bentuk bubuk.
Masih dari data yang sama, Rahman mengungkapkan bahwa pengiriman ekspor pertanian selama pandemi mengalami penurunan 11,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penyebabnya yaitu adanya penutupan kapal tidak boleh masuk negara tujuan akibat Corona seperti China, Jepang, Philipina, Vietnam.
Karantina Pertanian Balikpapan mencatat nilai ekspor pada Januari-Mei 2019 sebesar Rp1,72triliun. Sementara tahun ini pada periode yang sama sebesar Rp1,51 triliun.
“Komoditas masih didominasi oleh kelapa sawit dan turunannya. Sementara bubuk rempah, kopi instan dan pasak bumi volumenya masih kecil,” jelas Rahman.