Bisnis.com, BALIKPAPAN – Warga luar Kalimantan Timur yang datang ke Balikpapan lebih memilih menunjukkan berkas rapid test dibandingkan uji usap pangkal hidung dan tenggorokan atau swab. Dilihat dari harganya, rapid lebih jauh lebih murah.
Karena tingkat akurasinya yang rendah, mereka yang datang ke Balikpapan dengan tes cepat (rapid test) baru terdeteksi positif Covid-19 atau virus Corona saat berada di Kota Minyak.
Terbukti setelah pelonggaran pembatasan sosial dilakukan, kasus positif Corona di Balikpapan naik dua kali lipat. Mayoritas adalah orang luar Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan bahwa mengacu pada temuan itu, pemerintah mengubah kebijakan. Uji swab harus dilakukan di lokasi kerja jika pegawai dari luar Kaltim hanya membawa hasil rapid test saat kedatangan.
“Dia PCR dilokasi otomatis dia mau naik pesawat sudah PCR. Karena kita lihat yang banyak positif dari pekerja luar KTP Kaltim. Itu kan bisa Bapak Walikota mengaturnya,” katanya, Senin (6/7/2020).
Wanita yang disapa Dio ini menjelaskan bahwa pemerintah Balikpapan tidak bisa menolak warga luar yang datang menggunakan hasil rapid test.
“Kita sekarang juga tidak bisa mencekal di airport. Maka diselesaikan di mana kita punya kemampuan di situ [Wajib swab di lokasi kerja,” jelasnya.