Bisnis.com, BALIKPAPAN — Ekspor minyak sawit dan produk olahan sawit masih menjadi andalan di Balikpapan. Sektor ini merupakan penyumbang terbesar pengiriman ke luar negeri.
Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Abdul Rahman mengatakan bahwa pada semester pertama tercatat pengirimannya mencapai 32,3 juta ton.
“Fasilitasi ekspor produk pertanian di Balikpapan didominasi oleh produk olahan sawit, hingga mencapai 76 persen,” katanya saat dihubungi, Rabu (22/7/2020).
Rahman menjelaskan bahwa berdasarkan data sistem perkarantinaan yang bernama IQFast Badan Karantina Pertanian, minyak goreng sawit atau RBD palm olein menjadi pengiriman terbesar pada semester pertama. Jumlahnya mencapai 25,1 juta ton yang diekspor ke China dan Filipina.
Selanjutnya, adalah minyak fraksi (RBD palm stearin) sebanyak 66.300 ton. Pasarnya masih sama yaitu China dan Philipina. Lalu cangkang sawit 4 juta ton diekspor ke Jepang dan Korea Selatan. “Tahun ini kita juga pernah ekspor benih kelapa sawit ke United Kingdom sebanyak 314 butir,” jelasnya.
Rahman menuturkan bahwa ekspor dari komoditas pertanian masih bisa ditingkatkan. Alasannya adalah luas area kebun sawit bertambah dari 1.083.286 hektare pada 2018 jadi 1.107.437 hektare setahun kemudian.
Baca Juga
“Artinya ada pertambahan, sejalan dengan program pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan program strategis yang digagas Menteri Pertanian untuk meningkatkan tiga kali lipat ekspor komoditas pertanian hingga tahun 2024,” ujar Rahman.