Bisnis.com, BALIKPAPAN -- Ekonomi Kalimantan secara umum dilihat dari tahunan, semester, dan kuartalan tidak menunjukkan tanda pertumbuhan atau semuanya mengalami kontraksi.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (BPS Kaltim) Anggoro Dwitjahyono mengatakan bahwa triwulan II/2020, laju ekonomi Kalimantan minus 4,35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Begitu juga jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (quarter to quarter/qtq). Kinerja ekonomi Pulau Kalimantan pada Triwulan II-2020 turun sebesar 5,81 persen," ujarnya, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga : Ekonomi Kaltim Kuartal Kedua Minus 5,46 Persen |
---|
Anggoro menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Borneo hingga semester I/2020 juga mengalami kontraksi. Akan tetapi tidak sebesar tahunan atau qtq, yaitu sebesar 1,03 persen.
Diamati secara spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan II secara tahunan menempatkan Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan kontraksi pertumbuhan terendah dibandingkan dengan wilayah lainnya di Pulau Kalimantan, yaitu minus 2,61 persen.
Selanjutnya adalah Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan koreksi sebesar 3,15 persen, lalu Kalimantan Utara (Kaltara) 3,35 persen, Kalimantan Barat (Kalbar) 3,40 persen, dan Kalimantan Timur (Kaltim) 5,46 persen.
Sementara dilihat dari struktur perekonomiannya, kontribusi daerah masih didominasi oleh Kaltim sebesar 49,09 persen.
“Diikuti Kalbar sebesar 16,66 persen, Kalsel sebesar 14,41 persen, Kalteng sebesar 11,86 persen, dan Kaltara sebesar 7,98 persen,” jelas Anggoro.