Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menyelenggarakan Appreciation Day Program Festival Celengan (Cerita Literasi Uang) Rupiah. Acara ini merupakan puncak acara dalam rangka memberikan edukasi dan sosialisasi ke berbagai kalangan khususnya pelajar mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah (Cikur), Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) dan Kebanksentralan, sekaligus mensosialisasikan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 Tahun Republik Indonesia yang diterbitkan pada 17 Agustus 2020.
Festival Celengan Rupiah terdiri dari webinar edukasi, kelas online tentang Bank Indonesia, serta kompetisi antar pelajar setingkat SMP/MTs/Sederajat hingga SMA/SMK/MA/Sederajat di Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Terdapat dua kategori lomba yaitu untuk level SMA/SMK/MA/Sederajat yang terdiri atas lomba Lomba Mading 3D, Lomba Jingle Rupiah dan Lomba Penulisan Artikel. Sedangkan kategori kedua untuk level SMP/MTs/Sederajat dalam bentuk lomba Lomba Mading 2D dan Lomba Video Tik Tok Edukasi Rupiah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto menyatakan program ini merupakan bagian dari Sekolah Peduli Rupiah yang telah ada sejak 2018. Dia berharap melalui Festival Celengan Rupiah dapat meningkatkan pemahaman siswa/siswi maupun guru tentang uang rupiah sebagai simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, memperkenalkan UPK 75 Tahun Republik Indonesia, sekaligus membangun kesadaran untuk Cinta Rupiah dengan memperlakukan rupiah secara layak.
Untuk itu, Bimo mengapresiasi dan berterima kasih kepada para siswa dan guru-guru yang telah berpartisipasi aktif serta Pemerintah Kota Balikpapan dan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan yang turut mendukung sehingga acara dapat berjalan lancar. Kegiatan lomba dilaksanakan mulai 17 September 2020 hingga 16 Oktober 2020.
Adapun pemenang lomba adalah sebagai berikut :
1. Lomba Mading 2 Dimensi
Juara I : SMPN 3 Balikpapan
Juara II : SMPN 5 Balikpapan
Juara III : SMPN 1 Balikpapan
Juara IV : SMP Patra Dharma
Juara V : SMPN 4 Balikpapan
Juara Favorit : SMPN 5 Balikpapan
2. Lomba Tiktok Video Edukasi
Juara I : Agnes Marchela Franseva dari SMP Nasional KPS Balikpapan
Juara II : Mellysa Angelica Helena dari SMPN 1 Balikpapan
Juara III : Ahmad dari SMPN 4 Balikpapan
Juara Favorit : Agnes Marchela Franseva dari SMP Nasional KPS Balikpapan
3. Lomba Artikel Cinta Rupiah
Juara I : Setya Kholipah dari SMKN 2 Balikpapan
Juara II : Anggie Hernita Azzura dari SMAN 1 Balikpapan
Juara III : Yohana Davita Anggraini dari SMAN 3 Balikpapan
Juara IV : Santi Nurhidayah dari SMA Tri Sukses Generus
Juara V : Ayu Anjani dari SMK Nusantara
4. Lomba Mading 3 Dimensi
Juara I : SMAN 8 Balikpapan
Juara II : SMAN 5 Balikpapan
Juara III : SMAN 4 Balikpapan
Juara IV : SMAN 3 Balikpapan
Juara V : SMAN 1 Balikpapan
Juara Favorit : SMAN 4 Balikpapan
5. Lomba Jingle Rupiah
Juara I : SMAN 9 Balikpapan
Juara II : Kristen Harapan Bangsa Balikpapan
Juara III : SMAN 1 Balikpapan
Juara Favorit : SMAN 1 Balikpapan
Dalam kegiatan Appreciation Day Program Festival Celengan Rupiah juga diselenggarakan Talkshow Pembayaran Digital Bagi Generasi Millenial yang dipandu oleh Host Nasional Nirina Zubir dengan judul Pembayaran Digital bagi Generasi Milenial.
Sebagai dalah satu narasumber, hadi Vice President Lending OVO, Natasha Ardiani. Dalam talkshow tersebut, Natasha mengungkapkan bahwa kawasan Asia Tenggara saat ini memiliki peluang sekaligus tantangan dalam layanan keuangan digital dimana lebih dari 70% populasi orang dewasa di Asia Tenggara memiliki akses terbatas terhadap layanan keuangan.
“Ini jangan diliat sebagai hal negatif, [justru] ini berarti [peluang] masih bertumbuh dengan cepat dari sisi penetrasi ekonomi,” ungkapnya.
Kendati demikian, sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara, penduduk Indonesia hanya terdapat sebesar 23% yang memiliki akses terhadap layanan finansial dan terdapat 92 juta orang yang tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan.
Di sisi lain, dibandingkan dengan China, Indonesia masih memiliki setidaknya pertumbuhan sebesar tiga kali lipat yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan layanan keuangan digital di mana terdapat 71% konsumen tanpa akses terhadap pembiayaan digital dan sebanyak 74% UMKM yang tanpa akses pembiayaan digital.
Natasha menambahkan lansekap digital Indonesia yang mana terdapat 171 juta orang atau 65% dari total populasi di Indonesia telah terhubung dengan internet sejak 2018. Khususnya, OVO sendiri telah hadir di Balikpapan sejak November 2017 dan telah bergabung sebanyak lebih dari 3.000 merchant.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan sharing session dalam kontribusi generasi muda terhadap pembayaran digital oleh Cinta Laura Kiehl yang bercerita selama menempuh pendidikan di Amerika sejak 2010, ia telah menggunakan dompet digital yang memudahkannya dalam melakukan pembayaran mulai dari makan di restauran, membayar uang sekolah dan lain-lain.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto mengatakan saat ini sudah membuat upaya terkait dengan digitalisasi sistem pembayaran dengan produk terbarunya adalah Quick Respond Code Indonesia Standard (QRIS) yang merupakan pembayaran dengan aplikasi uang elektronik. “Tujuannya adalah untuk mempercepat inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang mendukung Kota Balikpapan menuju smart city,” pungkasnya.