Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Kalimantan Utara Meningkat 14,63 Persen

Berdasarkan data Nilai Ekspor Indonesia Menurut Provinsi Asal Barang dan Pelabuhan Muat yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) RI, per 15 Januari 2021, nilai ekspor Kaltara mencapai US$ 1.016,1 juta (angka sementara).
Demaga Malundung Tarakan Kalimantan Utara./Antara-Fachrurrozi
Demaga Malundung Tarakan Kalimantan Utara./Antara-Fachrurrozi

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) berkontribusi 0,62 persen dari total ekspor Indonesia untuk periode Januari hingga Desember 2020.

Berdasarkan data Nilai Ekspor Indonesia Menurut Provinsi Asal Barang dan Pelabuhan Muat yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) RI, per 15 Januari 2021, nilai ekspor Kaltara mencapai US$ 1.016,1 juta (angka sementara). 

Secara umum, total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2020 mencapai US$16,54 miliar atau meningkat 8,39 persen dibanding bulan sebelumnya. Dimana, secara tahunan terjadi peningkatan sebesar 14,63 persen.

Gubernur Kaltara Irianto Lambrie menyatakan total ekspor komoditi melalui pelabuhan di Kaltara mencapai US$78,53 juta atau peningkatan sebesar 14,99 persen dibanding Oktober 2020 yang hanya tercatat sebesar US$68,30 juta.

“Peningkatan ekspor November 2020 dibandingkan dengan Oktober 2020 disebabkan oleh meningkatnya nilai jumlah ekspor kelompok barang non migas di sektor tambang sebesar 22,06 persen,” ujarnya dikutip dari Humas Kaltara, Senin (18/1/2021).

Sementara itu, berdasarkan rilis BPS Provinsi Kaltara, nilai impor Kaltara juga meningkat pada November 2020 yaitu mencapai US$16,49 juta.

Selanjutnya, nilai impor Provinsi Kalimantan Utara periode Januari-November 2020 mengalami peningkatan sebesar 28,17 persen secara tahunan.

“Nilai impor Kaltara November 2020 didominasi komoditi barang non migas utamanya kelompok hasil industri,” pungkasnya.

Adapun, secara akumulatif neraca perdagangan Provinsi Kaltara pada November 2020 surplus sebesar USD 62,05 juta. Namun, hal tersebut mengalami penurunan 4,53 persen jika dibandingkan dengan neraca perdagangan pada Oktober 2020 yang surplus sebesar USD 64,99 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper