Inflasi Kaltim: Konsumsi Masyarakat Terus Membaik

Beberapa komoditas pangan mengalami peningkatan harga seiring terbatasnya pasokan serta adanya peningkatan permintaan masyarakat.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SAMARINDA – Bank Indonesia mencatat Kalimantan Timur mengalami inflasi yang meningkat dibandingkan awal tahun 2021.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono menyatakan hal tersebut disebabkan terus membaiknya konsumsi masyarakat.

"Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltim pada Februari 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,18 persen secara bulanan, yang lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,14 persen," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (1/3/2021).

Secara tahunan, inflasi IHK Februari 2021 tercatat sebesar 0,39 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau inflasi secara tahun kalender tercatat sebesar 0,33 persen (year-to-date/ytd).

Tutuk menambahkan menurut kelompok pengeluarannya, inflasi Februari 2021 didasarkan pada kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok transportasi yang masing-masing tercatat meningkat sebesar 0,40 persen dan 0,49 persen.

Selain itu, beberapa komoditas pangan mengalami peningkatan harga seiring terbatasnya pasokan serta adanya peningkatan permintaan masyarakat.

"Berdasarkan komoditasnya, daging ayam ras dan cabai rawit tercatat menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Februari 2021," katanya.

Dia mengungkapkan kedua komoditas tersebut masing-masing tercatat mengalami kenaikan harga sebesar 4,93 persen dan 10,16 persen. Hal tersebut memberikan total andil mencapai 0,14 persen terhadap pembentukan inflasi Kaltim.

"Kenaikan daging ayam ras tersebut bersumber dari dampak berlanjutnya kebijakan culling and cutting programe di tengah permintaan yang mengalami peningkatan," ungkapnya.

Selanjutnya, peningkatan permintaan masyarakat secara umum tercermin dari hasil survei konsumen pada bulan Februari yang menunjukan peningkatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari 99,08 pada bulan sebelumnya menjadi 107,08.

Sementara itu, tingginya harga cabai rawit didorong rendahnya stok pascapanen, di tengah produksi yang masih terbatas di daerah sentra akibat cuaca yang kurang kondusif.

Di sisi lain, peningkatan inflasi Kaltim juga turut didorong kenaikan tarif angkutan udara.

Tarif angkutan udara tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,84 persen dan memberikan andil sebesar 0,06 persen terhadap pembentukan inflasi Kaltim.

Hal itu turut menjadi komoditas penyumbang utama inflasi Katim pada Februari.

Kenaikan tersebut bersumber dari semakin banyak dan terjangkaunya fasilitas PCR/Antigen Test sebagai persyaratan untuk melakukan penerbangan yang juga diiringi momen libur panjang awal Februari 2021.

Koordinasi dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di wilayah Kalimantan Timur terus dilakukan.

TPID di wilayah Kaltim melakukan kegiatan pengendalian inflasi daerah yaitu pelaksanaan High Level Meeting (HLM) TPID Balikpapan.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka evaluasi hasil inflasi Kota Balikpapan 2020 serta pembahasan langkah strategis pengendalian inflasi tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper