Bisnis.com, TANJUNG REDEB--PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bankaltimtara) menandatangani perjanjian kerja sama pola satu pintu Koperasi Berau Kakao Sejahtera dan Kelompok Tani Kakao Sejahtera Lesan Dayak Berau untuk penyaluran kredit bagi petani.
Direktur Utama Bankaltimtara Muhammad Yamin mengatakan bahwa penandatanganan ini menjadi salah satu upaya perseroan dalam mendukung program pemerintah daerah. Melalui kerja sama ini, para petani atau calon debitur yang tergabung dalam Kelompok Tani Kampung Lesan Dayak Berau dapat melakukan pengajuan kebutuhan dana ke PT BPD Kaltim Kaltara guna mengembangkan perkebunan kakao dengan didampingi mitra usaha dalam hal ini Koperasi Berau Kakao Sejahtera yang memiliki peran dalam pemberian rekomendasi peminjaman dana dan mengkoordinasi penjualan hasil pertanian.
"Kami informasikan saat ini Koperasi Berau Kakao Sejahtera membina ± 8 kampung dalam hal perkebunan kakao dan salah satunya Kampung Lesan Dayak Berau yang berada di Kecamatan Kelay dengan jumlah calon debitur/petani ± 67 orang dengan potensi lahan garapan ± 184 hektare," ujarnya, Rabu (24/3/2021).
Dengan penandatanganan kesepakatan bersama ini Bankaltimtara khususnya Cabang Tanjung Redeb berharap dapat mendukung terciptanya iklim usaha yang baik antara Mitra Usaha dalam hal ini Koperasi Berau Kakao Sejahtera dan Kelompok Tani Kakao Sejahtera yang nanti tentunya akan berdampak positif pada peningkatan taraf hidup rakyat dan peningkatan pendapatan asli daerah.
Kepala OJK Kaltim Made Yoga Sudharma mengapresiasi kerja sama yang dilakukan oleh Bankaltimtara karena menambah akses perbankan bagi petani terlebih di masa pandemi. “Harapann kami Bank Kaltimtara terus meningiatkan peran agar terus dapat berkontribusi bagi daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengatakan bahwa dukungan bagi petani sebagaimana yang dilakukan oleh Bankaltimtara menjadi salah satu upaya untuk menggerakkan ekonomi yang terdampak pandemi. Ekonomi berkelanjutan seperti pertanian dan pariwisata tidak akan habis selama manusia masih ada.
“Karena itu, pengembangan semacam ini bisa diperluas dan diperbanyak. Misalnya, nanti ke perajin,” terangnya.