Bisnis.com, SAMARINDA – Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda bersiap untuk menerapkan pemeriksaan penumpang dengan alat GeNose C19.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda Agung Pracayanto menyatakan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
"Benar, Bandara APT Pranoto merupakan Unit Penyelenggara Bandar Udara Kemenhub pertama yang akan menerapkan pemeriksaan penumpang dengan alat GeNose C19 bersama Bandara yang dikelola PT Angkasa Pura I dan II ," ujarnya, Jum'at (26/3/2021).
Dia menambahkan arahan tersebut berasal dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melalui Surat Direktur Keamanan Penerbangan.
Kemudian, Agung menjelaskan pihaknya telah membuat timeline guna memastikan fasilitas pendukung dan prosedur telah matang.
"Untuk trial kepada pegawai UPBU dan Komunitas Bandara paling telat dilaksanakan minggu ke-II Maret ini. Namun, untuk pelaksanaan kepada penumpang, tentu menunggu regulasi pendukung dari Kementerian Perhubungan," katanya.
Untuk target awal, pelaksanaan tes GeNose C19 kepada penumpang akan dilaksanakan sesuai target Kementerian Perhubungan yaitu per 1 April 2021.
Pada tahap awal, klinik mitra bandara yaitu Klinik Media Farma menyediakan 3 unit GeNose, beserta 10.000 kantong tiup dan 100 filter dengan kapasitas periksa 1 unit GeNose adalah 30 orang per jam. Sehingga, untuk 3 unit GeNose C19, dapat memeriksa 90 penumpang per jam dan pada tahap selanjutnya akan kembali didatangkan 3 unit GeNose C19.
Agung mengungkapkan bahwa dengan adanya layanan tes genose, layanan skrining Covid-19 lainnya seperti swab test masih tetap berlaku.
"Ya, tetap berlaku. Pertimbangnnya adalah pertama alat produksi GeNose C19 masih terbatas sehingga harus ada opsi untuk pelayanan penumpang dan kedua, perlu pemeriksaan lanjutan jika terdapat calon penumpang yang terdeteksi positif Covid-19 melalui alat GeNose C19," ungkapnya.
Agung melanjutkan, pihaknya belum dapat memastikan besaran tarif, mengingat saat ini sedang dilakukan perhitungan biaya produksinya oleh mitra, yaitu Klinik Media Farma.
Adapun, dia mengharapkan terjadi peningkatan jumlah penumpang di Bandara I APT Pranoto sehingga bandara dapat kembali memberikan manfaat yang optimal kepada mitra dan masyarakat Kalimantan Timur dengan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan yang ketat.