Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappeda Kaltim: IPM Tertinggi Terpusat di Kota

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim HM Aswin menyatakan tingkat IPM yang berada di atas 80 diraih oleh Kota Samarinda, Bontang dan Balikpapan.
Sebagai pintu masuk Kaltim, Balikpapan menjadi satu dari 11 kota yang terdapat Loop Arena, wadah sekaligus pengembahan hobi anak muda./Bisnis.com-Fariz Fadhillah
Sebagai pintu masuk Kaltim, Balikpapan menjadi satu dari 11 kota yang terdapat Loop Arena, wadah sekaligus pengembahan hobi anak muda./Bisnis.com-Fariz Fadhillah

Bisnis.com, SAMARINDA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (BappedaKaltim) mencatat 3 besar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah itu berasal dari perkotaan. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim HM Aswin menyatakan tingkat IPM yang berada di atas 80 diraih oleh Kota Samarinda, Bontang dan Balikpapan.

Kendati demikian, Aswin menyebutkan IPM di Kaltim terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,37.

"IPM menurun bukan karna tidak sekolah, tapi karna daya beli yang menurun dan angka kemiskinan yang meningkat [akibat pandemi]," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (22/4/2021).

Berdasarkan capaian makro pembangunan Kaltim tahun 2020, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di wilayah perkotaaan paling tinggi dibandingkan daerah lain di Kaltim, yaitu Kota Bontang mencapai 9,46 persen, disusul Balikpapan 9 persen, dan Samarinda sebesar 8,26 persen. Dimana, rata-rata TPT Kaltim adalah 6,87 persen.

Sedangkan, tingkat kemiskinan dari Kota Bontang, Balikpapan dan Samarinda masing-masing adalah 4,38 persen, 2,57 persen, dan 4,76 persen dengan rata-rata se Kaltim mencapai 6,10 persen.

"Tingkat pengangguran paling tinggi di Bontang dan Balikpapan, tapi kemiskinan rendah karena warganya hidup berkecukupan. Sebab salah satu indikator nya adalah dalam hal kesulitan membeli kebutuhan pokok," jelas Aswin.

Adapun, Aswin menjelaskan pihaknya memiliki sasaran ekonomi makro Kaltim tahun 2022 diantaranya yaitu laju pertumbuhan ekonomi 3,5 persen (plus minus 1), inflasi mencapai 2 hingga persen, nilai investasi sebesar Rp47,15 triliun, IPM di angka 77,25 dan Indeks Gini 0,313.

"Tingkat kemiskinan 6 persen dan TPT 6,75 persen," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper