Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Impor Kalteng Naik Signifikan Pada Maret 2021

Impor migas di Kalteng hanya berupa hasil minyak, sehingga peningkatan impor migas terjadi karena bertambahnya impor hasil minyak.
Ilustrasi - Gula impor/KTM
Ilustrasi - Gula impor/KTM

Bisnis.com, SAMARINDA — Nilai impor berbagai komoditas migas dan nonmigas dari Provinsi Kalimantan Tengah dari sejumlah negara pada Maret 2021 mencapai US$10,95 juta.

Hal tersebut menjadikan kenaikan hingga 348,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat senilai US$2,44 juta. Sementara itu, nilai impor barang migas Oktober 2020 mencapai US$1,55 juta, naik 254,10 persen dibanding Februari 2021. 

“Impor barang nonmigas sebesar US$6,96 juta, naik 380,33 persen dibanding Februari," ujar Kepala BPS Provinsi Kalteng Eko Marsoro, Senin (3/5/2021).

Eko menyatakan impor migas di Kalteng hanya berupa hasil minyak, sehingga peningkatan impor migas terjadi karena bertambahnya impor hasil minyak.

“Sedangkan peningkatan impor nonmigas dipicu oleh bertambahnya impor hasil industri,” ujarnya.

Dia melanjutkan, terjadi peningkatan impor pada Maret 2021 yang signifikan pada komoditas mesin/pesawat mekanik senilai US$7,24 juta atau sebesar 24.133,33 persen.

Sementara itu, impor bahan bakar mineral dan bahan kimia organik meningkat masing-masing senilai US$1,54 juta (252,46 persen) dan US$0,81 juta (tidak ada transaksi impor pada Februari 2021).

Sedangkan impor komoditas pupuk, impor berbagai produk kimia, impor bijih, kerak, dan abu logam, serta lokomotif dan peralatan kereta api mengalami penurunan.

Eko menyebutkan negara asal impor migas Kalteng pada maret 2021 adalah Malaysia, Singapura, Laos, dan Jerman senilai US$10,95 juta.

Jika diperinci, nilai impor dari Malaysia berupa mesin/pesawat mekanik dan bahan kimia organik (mesin untuk keperluan umum dan methanol) masing-masing mencapai US$7,27 juta dan US$0,81 juta, disusul Singapura berupa bahan bakar mineral (aspal) mencapai US$2,15 juta.

Kemudian, Laos berupa pupuk (pupuk kalium klorida) mencapai US$0,64 juta, dan Jerman berupa berbagai produk kimia (bahan kimia lainnya) mencapai US$0,08 juta.

Adapun, neraca perdagangan kegiatan ekspor-impor di Kalimantan Tengah tetap menunjukan nilai positif (surplus), meskipun pada Maret 2021 mengalami penurunan sebesar 3,12 persen dibanding bulan sebelumnya, yaitu dari US$214,18 juta menjadi US$207,49 juta.

"Secara kumulatif [antartahunan] juga terjadi peningkatan sebesar 23,46 persen, yaitu dari US$529,05 juta pada Januari sampai dengan Maret 2020 menjadi US$635,15 juta pada Januari hingga Maret 2021," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper