Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Hilirisasi Industri Batu Bara Kaltim Bergantung Kebijakan Pemerintah Pusat

Pengamat Ekonomi Universitas Mulawarman Purwadi menyatakan regulasi yang jelas dan mengikat sangat penting terkait hilirisasi SDA di Kaltim
Pekerja berjalan di dekat timbunan batu bara, di Berau, Kaltim./REUTERS-Yusuf Ahmad
Pekerja berjalan di dekat timbunan batu bara, di Berau, Kaltim./REUTERS-Yusuf Ahmad

Bisnis.com, BALIKPAPAN — Kebijakan pemerintah pusat dinilai sangat mempengaruhi program hilirisasi industri sumber daya alam (SDA) di Kalimantan Timur.

Pengamat Ekonomi Universitas Mulawarman Purwadi menyatakan regulasi yang jelas dan mengikat sangat penting terkait hilirisasi SDA di Kaltim

"Aturan hilirisasi dari pemerintah harus clear dulu. Misalnya bagi yang tidak melakukan [hilirisasi] itu apa sanksinya," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (10/6/2021).

Dia melanjutkan, perusahan yang ingin melakukan hilirisasi harus dikategorikan secara jelas sesuai sektor usaha masing-masing.

"Seperti apa yang harus melakukan hilirisasi tersebut, apakah semua sektor atau terbatas pada sektor yang terkait SDA saja yang tadi saya sebutkan di atas," katanya.

Terkait UU Cipta Kerja, Purwadi mengatakan pasal mengenai pajak 0% bagi sektor tambang batu bara dengan syarat mereka lakukan hilirisasi masih belum jelas.

"Seperti apa itu belum clear," katanya.

Menurutnya, Pemprov Kaltim akan kesulitan mengintervensi wilayah bisnis pertambangan apabila telah mendapat izin dari pemerintah pusat dikarenakan beberapa kewenangan penting terkait sektor pertambangan khususnya pemanfaatan SDA di daerah akan di tarik kembali oleh pemerintah pusat.

""Sedih sekali ketika daerah cuma dapat rusak lingkungan hidup nya dan bencana macam-macam di sana sini. [Seperti] simalakama maju kena mundur kena menurut saya," terangnya.

Adapun, dia mengharapkan agar kebijakan tersebut tidak hanya dilihat dari perhitungan untung rugi bisnis semata, apalagi sampai menyebabkan bencana alam dan sosial di daerah.

"Semua tergantung di Jakarta," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper