Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balai Karantina Balikpapan Menyiapkan Kemudahan Ekspor

Akan ditambah negara tujuan ekspor baru melalu program Gratieks (Gerakan tiga kali lipat ekspor).
Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal, Kota Balikpapan./Bisnis-Muhammad Mutawallie Sya'rawie
Pelabuhan Kaltim Kariangau Terminal, Kota Balikpapan./Bisnis-Muhammad Mutawallie Sya'rawie

Bisnis.com, BALIKPAPAN – Balai Karantina Pertanian Balikpapan mendorong penambahan frekuensi ekspor komoditas pertanian dan penambahan jumlah komoditas ekspor baru dalam rangka menyambut merdeka ekspor.

Kepala Karantina Pertanian Balikpapan Ridwan Alaydrus menyatakan akan menambah negara tujuan ekspor baru melalu program Gratieks (Gerakan tiga kali lipat ekspor).

“Serta peluncuran aplikasi berbasis web dan android yaitu I-Mace (Indonesia Maps of Agriculture Commodities Export),” ujarnya, Jum’at (6/8/2021).

Dalam menumbuhkan perkembangan ekspor, dia mengungkapkan bahwa pihaknya tengah memacu komoditas unggulan yang sudah di ekspor yaitu produk turunan minyak sawit, kayu lapis, dan kayu chips akasia.

Berdasarkan data ekspor Balai Karantina Pertanian Balikpapan pada Semester I/2021, untuk sektor kehutanan mengalami peningkatan 64,78 persen pada 2021, dari Rp122,40 miliar pada 2020 menjadi Rp347,51 miliar.

Komoditas yang diekspor pada tahun 2020 a.l kayu lapis, kayu kamper dan pallet, sedangkan pada 2021 adalah kayu lapis, veneer, kayu olahan sengon dan kayu albasia.

Untuk ekspor di sektor pertanian juga tumbuh positif sepanjang semester I/2021, yaitu mencapai Rp6,33 triliun atau 62,76 persen dibandingkan 2020 yang mencapi Rp2,36 triliun.

Adapun, komoditas perkebunan yang diekspor, diantaranya yaitu minyak sawit, palm kernel oil, RBD Palm Olein, RBD Palm Stearin dan teh herbal kayu.

Sementara itu, untuk sektor lain-lain pertanian seperti biji kelor, jenitri dan jahe masih sangat kecil porsinya dibandingkan lainnya.

Secara kumulatif, nilai ekspor yang dihasilkan mencapai Rp6,68 triliun pada 2021 atau naik 62,87 persen dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp2,48 triliun.

Di sisi lain, Ridwan menuturkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pengembangan produk baru terdiri dari getah damar batu dan kemukus.

“Untuk komoditas super prioritas yaitu porang masih terus didorong produksinya untuk persiapan ekspor ke depan,” tuturnya.

Selain itu, dia mengungkapkan bahwa merdeka ekspor ini akan melibatkan Gubernur, Walikota, Bupati dan OPD terkait se Kaltim serta eksportir di Kaltim.

Terkait negara tujuan, Ridwan menjelaskan saat ini komoditas ekspor di Kaltim dikirim ke Tiongkok, Philipina, Bangladesh, Oman, Qatar, Uni Emirat Arab, Jepang, dan Amerika Serikat.

Adapun, Ridwan berharap agar kegiatan tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada pemerintah provinsi, kota dan kabupaten.

“Sehingga bisa menjadi perhatian bersama untuk terus mendorong ekspor komoditas pertanian guna kesejahteraan petani khusunya di Kaltim,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper