Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebelum Beli Sahamnya, Cek Dulu Kondisi Keuangan PT SBMA

SBM Acetylene juga masih harus membayar beban lain-lain karena adanya pembayaran denda perkara akibat dari putusan pengadilan terkait limbah B3.
Logo PT Surya Biru Murni Acetylene./JIBI-Istimewa
Logo PT Surya Biru Murni Acetylene./JIBI-Istimewa

Bisnis.com, BALIKPAPAN—PT Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) siap melepas 278,4 juta saham atau 29,99% saham dengan harga penawaran Rp180 – Rp230 per saham.

Dalam prospektus perseroan, laba bersih tahun berjalan perseroan hingga 31 Mei 2021 tercatat turun tajam hingga 75,24% menjadi Rp272 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,1 miliar. Penurunan laba yang cukup tajam ini terjadi karena beban pokok pendapatan yang melonjak akibat adanya beban overhead pabrik serta peningkatan pada beban umum dan administrasi yang terjadi karena adanya peningkatan pada beban gaji dan tunjangan yang naik hingga 25%.

SBM Acetylene juga masih harus membayar beban lain-lain karena adanya pembayaran denda perkara akibat dari putusan pengadilan terkait limbah B3.

“Selain biaya lain [penanganan limbah] ada juga biaya IPO yang cukup signifikan dan tidak ada di tahun 2020,” kata Sekretaris Perusahaan Cintia Kasmiranti melalui pesan singkat, Kamis (19/8/2021).

SBM Acetylene memang mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 6,78% atau Rp2,04 miliar dari Rp30,15 miliar menjadi Rp32,19 miliar hingga 31 Mei 2021.

“Di 2021 ada peningkatan industri dari proyek-proyek di oil dan gas, salah satunya RDMP RU V,” pungkasnya.

Rencananya, dana dari hasil penawaran umum saham tersebut akan digunakan untuk membeli lahan seluas 20,5 hektare yang nilainya diperkirakan mencapai 50% dari total dana yang dihimpun. Lahan ini dimiliki oleh Komisaris Utama perseroan dan sesuai prospektus transaksi ini secara substansi memberikan manfaat yang positif bagi perseroan, serta kondisi lokasi yang strategis dan dapat menunjang keberlangsungan operasional perusahaan.

Selain untuk membeli lahan, dana hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan pabrik (37%) serta modal kerja perseroan (13%).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper