Bisnis.com, BALIKPAPAN – Sejumlah asosiasi pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan membentuk paket wisata untuk sebagai solusi membangkitkan pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kalsel M Syarifuddin menyatakan pembentukan paket wisata yang diinisiasi oleh Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) itu sangat tepat untuk memajukan destinasi di seluruh kabupaten/kota.
"Rencananya dalam beberapa pekan ke depan paket wisata itu akan diluncurkan di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Banjarmasin," ujarnya yang dikutip, Senin (20/9/2021).
Syarifuddin menambahkan, paket wisata tersebut dapat memudahkan wisatawan dalam mengunjungi destinasi wisata yang ada di 13 kabupaten/kota, seperti wisata religi, susur sungai, keindahan alam hingga berbelanja produk khas Kalsel, yang akan berdampak pada pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Para wisatawan dan pihak pengelola wisata juga kita imbau untuk tetap ketat menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Adapun, dia menuturkan bahwa saat ini sebagian besar pelaku pariwisata sudah mengikuti program vaksin COVID-19 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah.
“Dengan demikian, para pengunjung tidak perlu khawatir untuk berwisata,” jelasnya.
Selain itu, para pelaku pariwisata diwajibkan untuk menerapkan tujuh konsep sapta pesona, yaitu keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan.
"Para pengelola tinasi wisata di Banua juga telah menerapkan anjuran dari Kementerian Pariwisata Ekonomi dan Kreatif yaitu CHSE, sejak September 2020 lalu," terangnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan Kalsel memiliki destinasi wisata religi terbesar di dunia salah satunya yaitu Sekumpul, Martapura.
Dia mengungkapkan bahwa pengembangan destinasi tersebut apabila dikemas dengan baik dapat menjadi pilihan wisata religi luar negeri yang setara dengan US$11 miliar.
“Kalau dikemas dengan baik ,wisatawan kita yang biasanya berwisata religi ke Kairo, ke Istanbul kita arahkan ke Kalimantan Selatan. Sehingga, US$ 11 miliar yang biasanya oleh wisatawan Indonesia di luar negeri bisa diarahkan untuk kemajuan rakyat Kalimantan Selatan,” ujarnya.