Bisnis.com, SAMARINDA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat mencatat deflasi sebesar 0,21 persen sepanjang Oktober 2021.
Deflasi tersebut merupakan gabungan dari 3 Kota yaitu Pontianak, Singkawang dan Sintang masing-masing sebesar 0,21 persen, 0,27 persen dan 0,03 persen. Apabila dilihat secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi di Kalimantan Barat mencapai 1,74 persen dan secara tahun kalender sebesar 0,85 persen.
Kepala BPS Provinsi Kalimantan Barat M Wahyu Yulianto menyatakan bahwa deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada tiga kelompok pengeluaran.
Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,76 persen, disusul kelompok kesehatan sebesar 0,64 persen dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen.
Sedangkan, kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks tertinggi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,32 persen, diikuti kelompok transportasi sebesar 0,22 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran, dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya masing-masing sebesar 0,11 persen.
Kemudian, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,07 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Baca Juga
“Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan kelompok pendidikan mengalami perubahan indeks yang sangat kecil sehingga tidak memberikan andil yang signifikan terhadap inflasi,” dikutip dari berita resmi statistik BPS Kalbar, Senin (1/11/2021).
Lebih lanjut, perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.