Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Kinerja ekonomi Provinsi Kalimantan Timur tumbuh positif sebesar 1,85 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2021 sebesar minus 2,96 persen.
Namun, secara tahunan ekonomi di Benua Etam masih minus sebesar 1,64 persen pada kuartal I/2022 dibandingkan kuartal sebelumnya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Kaltim Nur Wahid menyatakan penurunan kinerja ekonomi tersebut disebabkan terjadinya penurunan kinerja di enam lapangan usaha.
“Termasuk lapangan usaha dominan, Pertambangan dan Penggalian,” ujarnya yang dikutip dari rilis BPS, Selasa (10/5/2022).
Kendati demikian, secara tahunan kinerja lapangan usaha utama Kaltim, yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian tumbuh positif sebesar 0,73 persen disusul Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 1,57 persen dan Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 3,64 persen.
Wahid mengungkapkan bahwa 12 lapangan usaha lainnya mampu tumbuh secara positif dan dua tercatat negatif.
Selanjutnya, dia menjelaskan ada tiga lapangan usaha yang memiliki laju pertumbuhan tertinggi secara tahunan yaitu, Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,76 persen, Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi 8,53 persen dan Lapangan Usaha Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 8,42 persen
Jika dibandingkan kuartal sebelumnya, Lapangan Usaha Jasa Lainnya tercatat tumbuh paling tinggi sebesar 1,67 persen, disusul Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 1,66 persen, dan Lapangan Usaha Jasa Pendidikan sebesar 1,43 persen.
Adapun, Wahid menuturkan bahwa struktur PDRB Kalimantan Timur menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada kuartal I/2022 masih didominasi oleh lima lapangan usaha utama.
Kelima lapangan usaha tersebut yaitu Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan peranan sebesar 45,94 persen; lalu diikuti oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 17,49 persen; Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 8,70 persen; Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 8,53 persen; dan Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 5,86 persen.