Bisnis.com, SAMARINDA –– PT Bara Tabang, anak usaha emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) mengalokasikan total dana CSR senilai Rp21,9 miliar atau sebesar US$1,5 juta pada 2022.
Department Head Bayan Group Tabang Project Ricardo Simanjuntak menyatakan khusus untuk beasiswa, dialokasikan hingga Rp3,5 miliar untuk 4 sub program di bidang pendidikan.
“Beasiswa untuk SD dan SMP berjumlah 350 orang. Bantuan pendidikan [untuk siswa] yang berprestasi dan tidak mampu,” ujarnya, Jum’at (13/5/2022).
Dia menambahkan, melalui Tabang Project, diberikan beasiswa sebesar Rp10 juta per tahun kepada 75 mahasiswa yang berasal dari wilayah Tabang dari berbagai perguruan tinggi di Kaltim.
“4 tahun lalu kita kerja sama dengan Surya University, 2 mahasiswa full boarding. Kita berikan Rp105 juta per tahun untuk 2 orang,” katanya.
Kemudian, dia menyebutkan besaran beasiswa yang diterima untuk siswa SMA Rp1,5 juta per orang, siswa SMP Rp1 juta dan siswa SD sebesar Rp500.000 per orang.
“Kriterianya bekerjasama dengan pihak pemerintah desa untuk mengusulkan anak yang layak termasuk 75 mahasiswa tadi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Teknik Tambang PT Bara Tabang Wahyudin menjelaskan hal tersebut sesuai dengan 8 pilar utama Bayan Group untuk program utama CSR a.l pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi dan sosial budaya.
Kemudian, pemberian kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam pengelolaan lingkungan di sekitar tambang secara berkelanjutan, pembentukan kelembagaan komunitas pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM), dan Pemberdayaan infrastruktur yang menunjang PPM.
“[Khusus] pendidikan, sub beasiswa ada pelatihan keahlian dasar bagi SD, SMP dan SMA [jalur] prestasi dan tidak mampu. Bidang pendidikan juga ada bantuan bagi tenaga pendidik, peningkatan keterampilan sebagai guru, sarana dan prasarana pendidikan , mulai PAUD serta kemandirian masyarakat,” jelasnya.
Adapun, dia menuturkan bahwa saat ini pihaknya berfokus dalam pembangunan SMK peternakan terpadu full boarding di Desa Tukung Ritan, Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Jadi nanti [dalam kawasan tersebut] ada perumahan, lab, kandang dan fasilitas pendukung,” pungkasnya.