Bisnis.com, SAMARINDA-Nilai ekspor berbagai komoditas migas dan nonmigas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ke sejumlah negara tujuan pada April 2022 mencapai US$3,30 miliar.
Hal tersebut mengindikasikan peningkatan sebesar 9,4 persen secara bulanan atau naik 70,54 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, nilai impor mencapai US$512,82 juta atau turun tipis sebesar 1,83 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Neraca perdagangan April 2022 surplus sebesar US$2,82 miliar," ujar Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS Kaltim Nur Wahid dalam rilisnya kepada media, Kamis (2/6/2022).
Dia menambahkan, nilai ekspor barang migas mencapai US$240,65 juta, turun 9,85 persen dan ekspor barang nonmigas yang tercatat naik sebesar 11,25 persen menjadi US$3,09 miliar dibanding bulan sebelumnya.
Wahid menyatakan kenaikan nilai ekspor April 2022 disebabkan oleh naiknya nilai ekspor pada semua barang nonmigas. Sedangkan, penurunan nilai ekspor barang migas pada April 2022 dipengaruhi oleh turunnya nilai ekspor barang gas alam sebesar 38,48 persen.
Baca Juga
“Kenaikan nilai ekspor terbesar pada Bulan April terjadi pada nilai ekspor barang hasil pertanian, dengan kenaikan sebesar 877,06 persen,” terangnya.
Menurut golongan barang HS 2 digit, nilai ekspor barang juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan Maret 2022.
Jika dirinci, persentase kenaikan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan barang instrumen dan aparatus optis, fotografi (90) yang naik sebesar 3.002,37 persen, disusul golongan barang aneka produk kimia (38) yang naik sebesar 77,53 persen.
Sedangkan, Sedangkan persentase penurunan nilai ekspor terjadi pada golongan barang bahan kimia anorganik (28) yang turun 19,05 persen, disusul golongan barang bahan bakar mineral migas (27) yang turun 9,85 persen.
Selanjutnya, Wahid menyebutkan negara tujuan utama ekspor migas Kaltim April 2022 adalah Jepang, Malaysia dan Singapura, mencapai US$ 75,21 juta, US$ 49,64 juta dan US$ 48,49 juta.
Lebih lanjut, negara-negara tujuan utama ekspor non migas Kaltim adalah Tiongkok, India dan Filipina dengan capaian masing-masing adalah US$ 853,54 juta, US$ 578,73 juta, dan US$ 349,86 juta.
Secara kumulatif, nilai ekspor non migas terbesar terjadi ke Negara Tiongkok yaitu mencapai 26,78 persen atau senilai US$ 2,33 miliar periode Januari hingga April 2022
“Dan mengalami kenaikan sebesar 24,38 persen jika dibanding dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” pungkas Wahid.