Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Inflasi di Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,52 persen (mtm) pada Mei 2022.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan R. Bambang Setyo Pambudi menyatakan secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan tercatat sebesar 4,87 persen (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi Kalimantan Timur sebesar 4,27 persen (yoy).
“Inflasi tahunan Kota Balikpapan tersebut berada di atas rentang target inflasi tahun 2022 sebesar 3,0 persen ±1,” katanya.
Dia menambahkan, inflasi pada bulan laporan disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok makanan minuman dan tembakau yang memberikan andil 0,29 persen (mtm).
“Inflasi pada kelompok ini didorong oleh kenaikan harga daging ayam ras di tengah menurunnya pasokan DOC paska libur lebaran,” katanya.
Selain itu, Bambang menjelaskan inflasi juga didorong oleh kenaikan harga tomat di tengah menurunnya pasokan dari daerah sentra akibat curah hujan yang tinggi. “Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas sayuran lainnya seperti daun bawang, kangkung dan kacang panjang,” jelasnya.
Selain itu, inflasi juga didorong oleh kelompok transportasi dengan andil 0,12 persen (mtm) didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara terutama saat periode arus balik lebaran di awal Mei.
Kemudian, meningkatnya harga batu bara dunia mendorong kenaikan harga semen dan mempengaruhi inflasi pada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga di Kota Balikpapan, Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara.
Di sisi lain, Bambang menuturkan bahwa ada beberapa komoditas makanan yang mengalami deflasi antara lain cabai rawit, bawang merah, sawi hijau dan bawang bombai di tengah pasokan yang masih memadai.
Adapun, dia menuturkan bahwa nantinya beberapa faktor yang diperkirakan masih akan memberikan tekanan inflasi, diantaranya yaitu, kenaikan harga telur ayam ras yang telah terjadi di daerah pemasok di Jawa dan Sulawesi, dan kenaikan harga daging sapi di tengah pembatasan pasokan dari jawa dan penambahan waktu karantina sebagai antisipasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).