Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Perkembangan pembiayaan perbankan syariah di Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan tren positif sepanjang kuartal I/2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Kaltim Ricky P Gozali menyatakan perbankan syariah memiliki pangsa sebesar 6,03 persen terhadap penyaluran pembiayaan perbankan secara keseluruhan di Kaltim.
Dia menambahkan, angka tersebut meningkat dari kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,80 persen.
“Kinerja penyaluran pembiayaan perbankan syariah di Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan peningkatan disertai penurunan risiko pembiayaan, seiring dengan meningkatnya penghimpunan DPK syariah Kaltim,” ujarnya, Rabu (15/6/2022).
Selain itu, Ricky mengungkapkan bahwa penyaluran pembiayaan syariah Kaltim mencapai 12,65 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 8,28 persen (yoy).
Di sisi lain, dia menyebutkan risiko pembiayaan syariah yang tercermin dari Non Performing Financing (NPF) membaik dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni dari 2,39% menjadi 2,26% pada kuartal I/2022.
Sebagai informasi, NPF merupakan salah satu indikator penilaian kinerja sebuah bank syariah khususnya dalam penilaian pembiayaan bermasalah.
“NPF ini berada di bawah risiko pembiayaan perbankan Kaltim pada periode yang sama sebesar 3,40 persen,” sebut Ricky.
Kemudian, dia menjelaskan Dana Pihak Ketiga (DPK) atau dana simpanan masyarakat Kaltim secara positif tumbuh sebesar 2,44 persen (yoy), meski melambat dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 9,38% (yoy).
Perlu diketahi, pangsa DPK syariah Kaltim pada periode yang sama adalah sebesar 8,17 persen dari total DPK perbankan Kaltim, dimana angka itu tercatat lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yaitu sebesar 7,48 persen.