Bisnis.com, BALIKPAPAN – Provinsi Kalimantan Timur mengalami inflasi tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 1,54% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,60 pada November 2024.
Kenaikan inflasi ini berarti, tekanan harga tengah terjadi peningkatan yang mungkin mempengaruhi daya beli konsumen.
Kemudian, inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Berau dengan kenaikan sebesar 3,14% dan IHK 107,08, dan yang terendah di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan hanya 0,90% dan IHK 106,02.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur Yusniar Juliana menyatakan naiknya inflasi ini terdorong oleh sebagian besar kelompok pengeluaran.
"Kenaikan ini khususnya terjadi pada inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang naik 2,40%, serta kesehatan dengan lonjakan sebesar 5,27%," ujarnya dalam rilis, Senin (2/12/2024).
Namun, dia menyebutkan tidak semua sektor mengalami kenaikan. Beberapa kelompok seperti perlengkapan rumah tangga dan transportasi justru mencatatkan penurunan.
Baca Juga
Selanjutnya, dia menyebutkan komoditas yang signifikan dalam memberikan andil inflasi yoy a.l beras, sigaret kretek mesin, bawang merah, dan ikan layang.
Sementara itu, deflasi terjadi pada komoditas seperti angkutan udara, cabai rawit, dan bensin.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), inflasi November 2024 meningkat sebesar 0,08%, meskipun secara tahun berjalan (year-to-date/ytd) inflasi mencapai 1,16%.
Adapun, Yusniar menuturkan komoditas yang mendorong inflasi bulanan ini antara lain bawang merah, tomat, dan emas perhiasan. Sedangkan, deflasi terlihat pada beras, ikan layang, dan telur ayam ras.