Bisnis.com, BALIKPAPAN — Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) berkontribusi sebesar 58,20 persen terhadap total pendapatan APBD Provinsi Kalimantan Timur pada paruh pertama 2022.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran (PPA) II Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Kaltim Rohaniah menyatakan pendapatan APBD tercatat sebesar Rp14,36 triliun sampai dengan 30 Juni 2022.
“Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dana pusat pada TKDD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan di Provinsi Kalimantan Timur. Sehingga, sektor-sektor yang berpotensi, seperti pertambangan, industri pengolahan, pariwisata, dan perkebunan perlu dikembangkan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).
Dia melanjutkan, realisasi Belanja APBD Kaltim sebesar Rp9,30 triliun didominasi oleh komponen belanja pegawai.
Selain itu, dia menyebutkan Kaltim berkontribusi cukup dominan dari total PDRB Kalimantan, yaitu mencapai 49,97 persen. Pada komponen Neraca Perdagangan Mei 2022, Kaltim mengalami surplus sebesar US$2,63 miliar, dengan nilai ekspor US$2,84 miliar dan impor US$218,69 juta.
Dia mengungkapkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Kaltim mengalami kenaikan tertinggi di Pulau Kalimantan, bahkan secara Nasional.
Baca Juga
“Juni 2022 sebesar 124,28 atau naik 2,26 persen dibanding bulan Mei 2022 yang sebesar 121,54. NTP yang naik menunjukkan semakin kuatnya tingkat kemampuan dan daya beli petani di Kaltim,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, peningkatan tersebut dipengaruhi oleh naiknya tiga NTP sub sektor pertanian yaitu hortikultura sebesar 7,45 persen, tanaman perkebunan rakyat 2,91 persen, dan peternakan 2,21 persen.
Sementara itu, Nilai Tukar Nelayan (NTN) Juni 2022 mengalami penurunan 0,90 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 102,65 menjadi sebesar 101,73.
Adapun perbaikan ekonomi Kalimantan Timur terus berlanjut akibat meningkatnya mobilitas masyarakat di tengah PPKM level 1, dukungan akselerasi vaksinasi dan pembukaan sektor ekonomi yang semakin luas.