Bisnis.com, BALIKPAPAN — Peningkatan produksi dan ekspor batu bara turut menggerakkan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Hasil analisa Bank Indonesia memperlihatkan bahwa terdapat korelasi sebesar 86 persen antara Harga Batu Bara Acuan (HBA) terhadap PDRB Kaltim sepanjang satu dekade terakhir.
Korelasi Harga Batu Bara dengan PDRB Kaltim
Sebagai contoh, ekonomi Kaltim tumbuh sebesar 2,48 persen dan menyumbang kontribusi tertinggi sebesar 49,66 persen di Pulau Kalimantan pada 2021, dimana HBA naik 110,69 persen untuk periode Januari 2021 hingga Desember 2021.
Secara umum, sektor pertambangan di Kaltim merupakan yang terbesar di level nasional dan memiliki cadangan maupun sumber daya batu bara yang besar.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, sumber daya batu bara di Kaltim merupakan yang tertinggi secara nasional dengan kontribusi mencapai 40,10 persen terhadap total sumber daya batu bara sebesar 92 miliar ton.
Sementara itu, cadangan batu bara di Kaltim juga menjadi yang tertinggi dengan kontribusi mencapai 42,40 persen terhadap total cadangan batu bara nasional sebesar 25,8 miliar ton.
Secara nasional, provinsi Sumatera Selatan ada di urutan kedua dengan sumber daya batu bara sebesar 36,86 persen dengan cadangan sebesar 33,10 persen, diikuti provinsi Kalimantan Selatan dengan sumber batu bara 10,85 persen dan cadangan 11,70 persen.
Tingginya jumlah cadangan dan sumber daya batu bara tersebut mendorong dominasi produksi dan ekspor batu bara Kaltim pada level nasional.
Pada tahun 2021, Kaltim tercatat memberikan pangsa 47,35 persen terhadap produksi batu bara nasional atau mencapai 288 juta ton. Sedangkan, ekspor batu bara Kaltim menyumbang 74,37 persen terhadap pangsa pasar ekspor batu bara nasional atau mencapai 236 juta ton.
Selanjutnya, produksi dan ekspor batu bara dari Kaltim telah mendominasi pasar dalam kurun waktu 10 tahun yang membuat sektor pertambangan batu bara menjadi motor penggerak ekonomi Kaltim dalam satu dekade terakhir.
Di sisi lain, persentase kontribusi sektor tambang terhadap perekonomian Kaltim merupakan yang terbesar dalam rentang 2010-2021 dengan kisaran 40-50 persen terhadap total agregat ekonomi Kaltim dan lebih besar dibandingkan 16 lapangan usaha lainnya.
Selain itu, total ekspor non migas Kaltim juga didominasi oleh komoditas batu bara dalam satu dekade terakhir, dimana persentase ekspor batu bara di Kaltim tercatat pada rentang 70%-90% terhadap ekspor non migas Kaltim.
Dilihat dari data BPS Kaltim, per Juli 2022, ekspor hasil Tambang mengalami peningkatan 5,37 persen yaitu dari US$2,7 miliar di Juni 2022 menjadi US$2,86 miliar pada Juli 2022.
Selama Januari–Juli 2022, ekspor nonmigas Kalimantan Timur meningkat 69,62 persen dibanding periode yang sama pada 2021 peningkatan disumbang oleh meningkatnya ekspor barang hasil tambang sebesar 81,56 persen dan ekspor hasil industri sebesar 30,00 persen.
Dengan kata lain, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Kaltim dengan peranan sebesar 76,24 persen hingga Juli 2022. Besarnya porsi tambang tersebut membuat perekonomian Kaltim sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas batu bara.