Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Pemerintah Kota Balikpapan membeberkan sejumlah rencana detail terkait penataan simpang Muara Rapak guna mengatasi kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Balikpapan Murni menyatakan akan dilakukan pelebaran hingga delapan meter.
“Untuk memberikan ruang kendaraan yang akan belok kiri supaya bisa langsung, sekarang terhambat karena [kurangnya] space,” ujarnya, Rabu (7/9/2022).
Dia menambahkan, melalui hasil kunjungan lapangan ada 16 bangunan terdelineasi milik warga yang terdampak dengan total lahan seluas 1.200 meter persegi.
Murni mengungkapkan bahwa pengerjaan akan diawali dari bawah ke atas yaitu lahan milik PT Pertamina, tepatnya Simpang SPBG agar perluasan simpang terlaksana lebih cepat.
“Karena dari atas ada pembebasan lahan jadi lebih lambat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, penataan awal lahan kurang lebih sepanjang 700 meter dengan lebar hingga delapan meter dari median jalan sampai batas luar dengan target pengerjaan 2,5 bulan yang dimulai Oktober 2022.
“Proses sosialisasi dilaksanakan dinas terkait, dana sudah kita siapkan. Pembebasan lahan Rp12 miliar, pembangunan fisik Rp13,1 miliar dari APBN,” jelasnya.
Adapun, dia menuturkan bahwa untuk penataan jangka panjang pihaknya akan menyiapkan simpang tak sebidang berupa flyover atau underpass yang akan dipilih melalui kajian yang dilihat dari besaran dampak yang ditimbulkan dan telah disetujui oleh kementerian PUPR.
"Mohon dukungannya ya untuk semua," pungkasnya.