Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov Kalbar Pilih Salurkan Bansos Pangan Antisipasi Dampak Inflasi

Penyerahan bansos bahan pangan ini merupakan salah satu program Pemprov Kalbar untuk meringankan beban masyarakat.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji./Antara
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji./Antara

Bisnis.com, BALIKPAPAN ––  Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menargetkan penyaluran 15.000 paket bantuan sosial (bansos) bahan pangan se-Kalbar.

Gubernur Kalbar Sutarmidji menyatakan penyerahan bansos bahan pangan ini merupakan salah satu program Pemprov Kalbar untuk meringankan beban masyarakat yang membutuhkan guna mengantisipasi dampak dari inflasi akibat penyesuaian harga BBM

“Sesuai arahan pemerintah pusat, 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) harus digunakan untuk pengendalian inflasi. Saya memilih program bantuan sembako dan operasi untuk masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya yang dikutip, Selasa (13/9/2022).

Dia menambahkan , bantuan diserahkan kepada para camat untuk disalurkan kepada siapa saja yang berhak menerima berdasarkan kriteria tertentu.

“Setelah itu akan dilakukan evaluasi. Misal, ketika angka inflasi mengkhawatirkan, kami berikan bantuan yang sama, ditambah dengan operasi pasar yang sudah  kita lakukan di Pasar Flamboyan, Pasar Teratai, dan pasar-pasar lainnya," katanya.

Sebelumnya, penyerahan Bansos yang akan didistribusikan ke seluruh wilayah Kalimantan Barat diawali dengan  6 kecamatan di wilayah Kota Pontianak, dimana sebanyak 2.000 paket bahan pangan telah diberikan kepada masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Kota Pontianak, Kota Singkawang, dan Kabupaten Sintang merupakan tiga daerah yang menjadi tolak ukur penghitungan inflasi di Kalimantan Barat.

Adapun, Sutarmidji menuturkan bahwa paket bahan pangan terdiri dari beras, gula pasir, minyak goreng kemasan, mi instan, dan bawang merah. 

"Pemprov Kalbar memberikan bantuan, begitu juga dengan di desa. Daripada uang negara digunakan untuk membayar subsidi minyak atau BBM sebesar-besarnya namun tidak bisa melakukan kegiatan lain, itu yang membuat keadaan semakin parah," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper