Bisnis.com, BALIKPAPAN — Bank Indonesia memprakirakan sejumlah faktor akan menekan inflasi Kaltim pada kuartal III/2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Ricky P Gozali menyatakan hal tersebut sejalan upaya pemerintah dalam rangka menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan beberapa penyesuaian tarif.
“Beberapa penyesuaian tarif dilakukan oleh pemerintah antara lain meliputi kebijakan penyesuaian fuel surcharge yang mendorong tarif angkutan udara untuk meningkat menjadi 15 persen dari tarif batas atas untuk pesawat jet dan 25 persen dari tarif batas atas untuk pesawat propeller,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022).
Dia menambahkan, peningkatan inflasi Kaltim pada kuartal III/2022 disebabkan faktor base effect di periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Tekanan inflasi juga datang dari penyesuaian tarif dasar listrik bagi pelanggan yang memiliki daya 3.500 VA serta peningkatan tarif LPG non-subsidi,” katanya.
Selanjutnya, Ricky menyebutkan capaian inflasi juga akan tertahan oleh masuknya momen panen beberapa komoditas pangan strategis di wilayah sentra produksi utamanya cabai rawit dan bawang merah.
Baca Juga
Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), 95 persen wilayah Indonesia tidak terdapat potensi banjir dengan intensitas tinggi pada kuartal III/2022.
Selain itu, BMPKG memprediksi hanya terjadi hujan dengan intensitas rendah dan menengah, sehingga berpotensi mendorong perbaikan produksi bahan pangan.
Adapun, Fenomena La Nina juga diprakirakan akan melandai pada triwulan III 2022 sehingga bisa meminimalisir gangguan produksi di wilayah sentra.