Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Sektor pertanian, perdagangan, hotel dan restoran (PHR) disinyalir menjadi faktor utama perlambatan penyaluran kredit kepada UMKM di Provinsi Kalimantan Timur.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim Ricky P Gozali menyatakan selain sektor di atas, melambatnya penyaluran kredit UMKM juga karena berlanjutnya kontraksi sektor konstruksi.
“Kredit UMKM sektor pertanian masih tumbuh positif sebsar 32,23 persen secara tahunan (yoy), tapi melambat jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 37,84 persen (yoy) pada kuartal II/2022,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (23/11/2022).
Selanjutnya, dia mengungkapkan bahwa kredit UMKM pada lapangan usaha sektor PHR juga melambat dibandingkan kuartal sebelumnya, yaitu dari 11,32 persen menjadi hanya tumbuh 9,95 persen (yoy).
Lebih lanjut, kredit UMKM di sektor konstruksi yang mengalami kontraksi sebesar 16,08 persen (yoy) turun lebih dalam dibandingkan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,60 persen (yoy).
“Berdasarkan pangsanya, kredit UMKM Kaltim pada sektor Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR) mendominasi penyaluran kredit UMKM di Kaltim dengan pangsa 42,4 persen dan diikuti oleh sektor pertanian, dengan pangsa sebesar 26,75 persen,” jelasnya.
Adapun, Ricky menuturkan bahwa lapangan usaha yang memiliki pangsa paling kecil dalam penyaluran kredit UMKM adalah lapangan usaha pertambangan yakni sebesar 3,08 persen dari total penyaluran kredit UMKM.